REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingatkan selain pelayanan sosial, 300 jamaah Masjid Kebon Jeruk yang dikarantina juga harus mendapatkan pelayanan medis.
Sekjen Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan dalam beberapa kasus, penyebaran Covid-19 terjadi di tempat ibadah melalui mereka yang melaksanakan ibadah.
"Jamaah masjid tersebut juga harus mematuhi kebijakan Pemerintah DKI dan menjalani pemeriksaan dan pengobatan," kata dia kepada Republika.co.id, di Jakarta, (28/3).
Dia mendukung karantina ketigaratus jamaah oleh pemerintah setempat. "Saya sangat mendukung karantina tersebut. Apalagi jika jamaah tersebut memang positif terpapar Corona," jelas dia.
Sebelumnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sudin Kesehatan Kota Jakarta Barat telah melakukan tes kesehatan terhadap jamaah masjid tersebut pada, Kamis (26/3).
Berdasarkan hasil tes tersebut terdapat tiga jamaah positif covid-19 sehingga 300 jamaah yang berada dalam masjid dikarantina dalam masjid. Mereka nantinya akan dikarantina selama 14 hari sejak pelaksanaan tes kesehatan.
Sebelumnya, permohonan bantuan untuk membantu 300 jamaah Masjid Kebon Jeruk itu disampaikan Camat Tamansari, Jakarta Barat, Risan Mustar.
Permohonan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan dari Kecamatan Tamansari kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Isolasi berlaku selama 14 hari mulai Kamis (26/3) di masjid tersebut.
"Bantuannya makanan siap saji, karena daripada dia mondar-mandir keluar makanya kami minta bantuan," ujar Risan di Jakarta, Jumat (27/3) malam.
Dari sekitar 300 anggota jamaah, 73 orang di antaranya merupakan warga negara asing. Saat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan "rapid test" atau tes cepat Covid-19 terhadap jamaah masjid tersebut, hasilnya menunjukkan tiga orang terduga terpaparvirus corona jenis baru (Covid-19).
"Karena dari hasil tes kemarin ada tiga jamaah yang terduga (suspect), maka sekarang jamaah yang ada di sana kita isolasi selama 14 hari," kata dia.
Tiga WNI yang terduga terpapar virus corona diisolasi dan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiga orang itu terdiri atas seorang warga Sumatra Utara dan dua orang asal Aceh.