Ahad 29 Mar 2020 05:00 WIB

Buah dan Tanaman yang Disebut Mencegah Virus Corona (1)

Sejumlah buah dan tanaman disebut bisa mencegah virus corona.

Buah dan Tanaman yang Disebut Mencegah Virus Corona. Foto ilustrasi: Virus corona
Foto: CDC via AP, File
Buah dan Tanaman yang Disebut Mencegah Virus Corona. Foto ilustrasi: Virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bahan-bahan alami yang bisa dikonsumsi langsung masyarakat dinilai bisa menjadi kandidat dalam mencegah penyebaran covid 19 (virus corona) dalam diri seseorang. Hal ini berdasarkan hasil penelitian sejumlah universitas ternama di Indonesia.

Berikut ini adalah buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang disebut bisa menjadi kandidat pencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga

1. Jambu biji

Pada pertengahan Maret 2020 lalu, Fakultas Kedokteran UI dan IPB merilis hasil penelitian ke publik bahwa jambu biji sebagai kandidat yang berpotensi mencegah virus corona. Dalam siaran pers resminya, disebutkan penelitian ini metode penelitian bioinformatika yang memanfaatkan basis data miliki Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI.

Dengan total basis data sebanyak 1.377 senyawa, senyawa herbal tersebut akan dipetakan dan dikonfirmasi menggunakkan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas anti virusnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam mengemukakan bahwa jambu biji memiliki kandungan senyawa yang cukup lengkap untuk menangkal penyebaran COVID-19. “Dari riset bioinformatika, kandungan dalam jambu biji mampu mencegah atau paling tidak mengurangi virus tersebut,” kata Ari.

Dari hasil penelitian itu, ditemukan beberapa golongan senyawa pada jambu biji yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus corona. Golongan senyawa tersebut di antaranya adalah hesperidia, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin.

Ari mengatakan, hasil penelitian ini telah disampaikan pada “Seminar dan Workshop Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data dan In Silico” yang diselenggarakan pada 3-5 Maret 2020 di Fakultas Kedokteran UI.

UI akan mempersiapkan hasil penelitian ini untuk publikasi internasional dan mencari dukungan dari industri farmasi untuk produksi skala besar. Namun, proses ini belum diketahui kapan selesainya karena membutuhkan percobaan penelitian ke binatang dan manusia.

sumber : Republika.co.id
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement