Ahad 29 Mar 2020 05:25 WIB

Deretan Sahabat Nabi yang Pernah Membahas Wabah Penyakit

Wabah penyakit pernah menjadi pembahasan sejumlah sahabat nabi.

Deretan Sahabat Nabi yang Pernah Membahas Wabah Penyakit. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Deretan Sahabat Nabi yang Pernah Membahas Wabah Penyakit. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Wabah penyakit thaun pernah melanda di era sahabat Nabi. Khususnya di era Umar bin Khattab menjadi khalifah.

Namun, wabah thaun juga pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad. Dan, sejumlah sahabat pun pernah meriwayatkan dan membahas soal wabah penyakit ini. Berikut ini adalah sejumlah sahabat yang meriwayatkan hadits tentang wabah penyakit maupun yang pernah membahas ketika wabah penyakit sedang terjangkit di suatu negeri.

Baca Juga

1. Saad bin Abi Waqqash dan Usamah bin Zaid

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan, dari Amir bin Saad bin Abi Waqqash, dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar sang ayah bertanya kepada Usamah bin Zaid, "Apa hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah berkaitan dengan wabah thaun?"

Usamah menjawab, "Rasulullah pernah bersabda: Wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap sebagian kalangan bani Israil dan juga orang-orang sebelum kalian. Kalau kalian mendengar ada wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian keluar dari negeri kalian menghindar dari penyakit itu." (HR Bukhari-Muslim)

2. Anas bin Malik

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Hafshah binti Sirin bahwa ia menceritakan, Anas bin Malik berkata, "Rasulullah bersabda: Orang yang mati karena wabah thaun adalah mati syahid."

3. Aisyah

Aisyah disebutkan pernah berkata kepada Rasulullah, "Adapun ta'n (tusukan dengan benda tajam) kami sudah tahu. Lalu, apa yang dimaksud dengan thaun?"

Nabi menjawab, "Benjolan yang muncul seperti yang dialami oleh unta, tumbuh di bagian belakang ketiak dan sejenisnya." (HR Ahmad).

4. Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah

Diriwayatkan, setelah Umar bin Khattab membuat keputusan untuk tidak mendatangi daerah yang dilanda wabah penyakit thaun di Syam, Abu Ubaidah bertanya kepadanya:

"Wahai Amirul Mukminin, apakah ini lari dari takdir Allah?" tanya Abu Ubaidah.

Umar menjawab:

"Mestinya orang selain engkau yang mengatakan itu, wahai Abu Ubaidah. Benar, ini lari atau berpaling dari takdir Allah ke takdir Allah yang lain. Tidakkah engkau melihat, seandainya saja engkau memiliki unta dan lewat di suatu lembah dan menemukan dua tempat untamu; yang pertama subur dan yang kedua gersang. Bukankah ketika engkau memelihara unta itu di tempat yang subur, berarti itu adalah takdir Allah. Demikian juga apabila engkau memeliharanya di tempat yang gersang, apakah itu juga takdir Allah?" tanya Umar.

5. Abdurrahman bin Auf

Ketika Abu Ubaidah mempertanyakan keputusan Umar untuk tidak mendatangi daerah yang dilanda wabah penyakit thaun di Syam dan Umar menjawab keputusannya itu, datanglah Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman lalu berkata, "Saya tahu tentang masalah ini. Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian berada di suatu tempat (yang terserang wabah), maka janganlah kalian keluar darinya. Apabila kalian mendengar wabah itu di suatu tempat, maka janganlah kalian mendatanginya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement