REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Berdasarkan hasil laboratorium Kemenkes RI, pasien yang sebelumnya berstatus dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang meninggal dunia Kamis (26/3) dipastikan positif COVID-19, kata pejabat setempat, Sabtu.
"Kami baru mendapat informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, bahwa 1 PDP yang meninggal Kamis (26/3) dinyatakan positif hari ini, sesuai hasil laboratorium Kemenkes RI," kata Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Gresik, drg Syaifudin Ghozali kepada wartawan di Gresik.
Dengan demikian, kata Syaifudin, jumlah pasien positif dari Kabupaten Gresik berjumlah 2 orang, satu meninggal dunia, dan seorang lagi sedang menjalani perawatan di RS di Surabaya.
Sementara itu sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, jumlah total orang dalam risiko (ODR) sebanyak 706 orang, namun 469 orang di antaranya dinyatakan aman.
Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 132, dengan rincian 25 orang dinyatakan sehat. Untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) ada 24 orang, dan 20 orang di antaranya masih dirawat serta 4 orang negatif.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut Kabupaten Kediri dan Gresik masuk sebagai daerah terjangkit virus corona atau COVID-19 setelah terdapat warganya yang berstatus positif.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan, khususnya memberlakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan menggunakan sabun, berolah raga dan tinggal di rumah.
"Hindari tempat keramaian, seperti tempat wisata dan tempat nongkrong untuk sementara itu. Biasakan juga jaga jarak," tutur Khofifah.