Ahad 29 Mar 2020 06:39 WIB

Presiden UEFA: Musim Kompetisi Ini Bisa Saja 'Hilang'

Presiden UEFA menyatakan menuntaskan liga domestik adalah prioritas.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ratna Puspita
Aleksander Ceferin
Foto: EPA/MARTIN DIVISEK
Aleksander Ceferin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua badan sepak bola Eropa menyatakan musim kompetisi saat ini bisa saja "hilang" jika tak bisa dimulai kembali akhir Juni mendatang. Namun, dia tidak mengesampingkan perpanjangan kompetisi ke musim depan.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin berkata kepada surat kabar Italia La Republica bahwa ada sejumlah opsi untuk menyelesaikan musim ini, yang terhenti di seluruh Eropa akibat pandemi virus corona. "Ada plan A, B dan C. Tiga opsi ini mulai kembali pada pertengahan Mei, Juni atau akhir Juni. Jika kita tidak berhasil maka musim ini kemungkinan hilang," kata dia seperti dikutip Reuters.

Baca Juga

Kendati demikian, dia menambahkan, ada juga kemungkinan dimulai lagi musim depan. "Diawali setelah yang satu diadakan. Kami akan melihat solusi terbaik untuk liga-liga dan klub-klub," kata dia.

Ceferin sudah menyatakan menuntaskan liga domestik adalah prioritas sekalipun itu mengartikan pertandingan digelar tanpa penonton. "Berat bagi saya membayangkan semua pertandingan dimainkan dalam pintu tertutup, tetapi kita masih tak tahu kapan kita akan lanjut lagi, dengan atau tanpa penonton."

"Jika tidak ada alternatif maka lebih baik menyelesaikan kompetisi dengan cara apa pun," kata dia.

"Namun saya bisa katakan bahwa saya tak ingin final kompetisi-kompetisi klub Eropa dimainkan dengan pintu tertutup."

Ceferin menyatakan keputusan menunda Euro 2020 sampai tahun depan "menunjukkan bahwa setiap langkah darurat atau darurat kami dan setiap klub adalah klub kami."

Dia mengatakan bahwa sebuah konferensi video dengan wakil-wakil klub, liga dan pemain adalah "unjuk fantastis dari kesatuan dan solidaritas."

Dia juga berbicara dengan FIFA dan presidennya Gianni Infantino sekalipun terjadi perbedaan pendapat belakangan ini. "Adalah penting melupakan kepentingan pribadi dan ketidaksepakatan," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement