Ahad 29 Mar 2020 10:46 WIB

Korut Tembakkan Lebih Banyak Rudal di Tengah Pandemi Corona

Rudal-rudal itu terbanyak yang pernah ditembakkan dalam satu bulan oleh Korut.

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke lautan lepas sebelah timur pantainya pada Ahad (29/3).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke lautan lepas sebelah timur pantainya pada Ahad (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke lautan lepas sebelah timur pantainya pada Ahad (29/3). Penembakan itu merupakan aksi termutakhir yang dikecam Korea Selatan sebagai tak patut di tengah pandemi virus corona global.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan melaporkan dua peluru jarak pendek diluncurkan dari kawasan pantai Wonsan dan melayang sejauh 230 kilometer pada ketinggian maksimum 30 kilometer. "Dalam situasi di mana dunia mengalami kesulitan akibat corona, tindakan militer semacam ini oleh Korea Utara sangat tidak pantas dan kami menyerukan penghentian segera," kata JCS Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita Yonhap.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, yang ditembakkan itu tampaknya rudal-rudal balistik. Rudal-rudal itu tak mendarat di wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusifnya.

Rudal-rudal itu merupakan peluru kedelapan dan kesembilan yang ditembakkan dalam empat putaran uji coba bulan ini saat pasukan Korea Utara sedang melakukan latihan militer. Bisanya, latihan militer diawasi oleh pemimpin Kim Jong-un.

Menurut penghitungan oleh Shea Cotton, peneliti senior di Pusat Kajian Nonproliferasi James Martin, rudal-rudal itu merupakan yang terbanyak yang pernah ditembakkan dalam satu bulan oleh Korut. Sejauh ini semua rudal yang ditembakkan tahun ini berukuran kecil dan berjarak pendek seperti KN-24 yang ditembakkan selama peluncuran terakhir pada 21 Maret.

Namun, Kim memperingatkan Korut sedang mengembangkan senjata strategis baru untuk diperlihatkan tahun ini. Para analis berspekulasi bahwa senjata baru itu dapat berupa rudal balistik jarak jauh yang baru atau sebuah kapal selam yang sanggup menembakkan rudal-rudal seperti itu.

Beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korut menguji rusal balistik. Negara itu telah diberi sanksi berat karena program senjata nuklir dan rudal-rudalnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement