REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Putri Spanyol, Maria Teresa dari Bourbon-Parma, meninggal dunia karena penyakit Covid-19. Dia menjadi orang di kalangan kerajaan pertama yang meninggal dunia karena pandemi penyakit ini.
Dilansir di laman Fox News, Ahad (29/3), kabar duka itu diumumkan melalui Facebook. Kematian Putri Maria Teresa ini terjadi hanya beberapa pekan setelah Raja Felipe VI dari Spanyol dinyatakan negatif terkena virus tersebut.
"Pada sore ini, saudari kita Maria Teresa de Borbon Parma dan Borbon Busset, korban coronavirus COVID-19, meninggal di Paris pada usia 86 tahun," tulis posting itu, Sabtu (28/3).
Putri Maria Teresa merupakan sepupu Raja Spanyol Felipe VI. Dia meninggal setelah tertular Covid-19 dari saudaranya, Pangeran Sixto Enrique de Borbon, Adipati Aranjuez.
Ia dilahirkan pada 28 Juli 1933. Menurut People, Putri Maria Teresa belajar di Prancis dan menjadi profesor di Sorbonne Paris serta profesor Sosiologi di Universitas Complutense Madrid.
Dia dikenal karena pandangannya yang terang-terangan. Pekerjaannya yang merupakan aktivis, membuat dia dijuluki "Putri Merah” atau Red Princess.
Sang Putri Merah akan dimakamkan pada Jumat mendatang di Madrid. Sebuah upacara pemakaman pun disiapkan untuk sang putri.
Putri dan Pangeran di Spanyol bukan orang kerajaan pertama yang dinyatakan positif virus corona. Awal pekan ini, putra tertua Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, menjadi raja Inggris pertama yang dites positif terkena virus korona.
“Pangeran Wales terbukti positif mengidap Coronavirus. Dia telah menunjukkan gejala-gejala ringan tetapi sebaliknya tetap dalam kesehatan yang baik dan telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasa,” kata Clarence House kepada Fox dalam sebuah pernyataan Rabu pagi.
Menurut juru bicara Istana Buckingham kepada media, Ibu Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II, tetap dalam kondisi sehat meski putranya dinyatakan positif.
Pada bulan ini pula, Pangeran Albert dari Monako mengungkapkan diagnosis positif COVID-19. Istana Monako berbagi dalam sebuah pernyataan, Pangeran Albert sedang dirawat oleh dokter dari Rumah Sakit Princess Grace, dinamai setelah mendiang ibunya, Grace Kelly.
Setelah diagnosanya, Pangeran Albert mengatakan kepada majalah People bahwa virus itu tidak membeda-bedakan tingkat sosial, usia, maupun tingkat ekonomi.
“Ada banyak kasus orang yang lebih muda dari 60 yang tertular. Itu bisa mengenai siapa saja dari segala usia,” catat dia.