Ahad 29 Mar 2020 13:39 WIB

In Picture: Lockdown India, Ribuan Pekerja Tinggalkan Kota New Delhi

Lockdown berarti tak ada pekerjaan dan penghasilan bagi para pekerja di sektor formal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Mohamad Amin Madani

Ribuan pekerja migran memadati terminal bus meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP/Altaf Qadri)

Ribuan pekerja migran memadati terminal bus meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP)

Ribuan pekerja migran memadati terminal bus meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP)

Ribuan pekerja migran meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP/Altaf Qadri)

Ribuan pekerja migran meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP/Altaf Qadri)

Ribuan pekerja migran meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP /Altaf Qadri)

Seorang pekerja migran bersama isteri dan anaknya menunggu bus di New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP/Altaf Qadri)

Ribuan pekerja migran meninggalkan New Delhi, Sabtu (28/3), untuk kembali ke kampung halaman mereka, (FOTO : AP/Altaf Qadri)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sehari setelah PM Modi mengumumkan lockdown total selama 21 hari pada Selasa (24/3) lalu, ribuan orang meninggalkan kota New Delhi untuk pulang ke kampung halaman. Mereka adalah pekerja migran harian yang menggantukan hidup sehari-harinya dari penghasilan hariannya. Al Jazeera

"Banyak pekerja migran merasa mereka tidak punya pilihan selain berjalan pulang. Mereka berjalan di sepanjang jalan raya, di sepanjang rel kereta tanpa akses ke makanan, tidak ada akses  sanitasi," kata Elizabeth Puranam dari Al Jazeera, yang melaporkan dari New Delhi.

Lockdown berarti tak ada pekerjaan dan penghasilan bagi para pekerja di sektor formal maupun informal di India. Ini yang mereka rasakan dan akhirnya menjadi kepanikan massal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement