REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, tingkat penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19 di Australia berkurang dalam beberapa hari terakhir. Morrison menyatakan, kebijakan physical distancing atau menjaga jarak efektif dalam mengurangi kasus Covid-19.
Jumlah harian kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Australia mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, yakni sekitar 13 persen hingga 15 persen. Seminggu yang lalu, kasus virus corona yang dikonfirmasi berada di kisaran 25 persen hingga 30 persen.
"Tentu masih ada kemungkinan angkanya naik lagi," ujar Morrison dalam sambutannya di televisi.
Pada Ahad (29/3) pagi, ada 3.809 lasus yang dikonfirmasi di Australia, dengan 16 kematian. Sekitar dua pertiga dari kasus infeksi Covid-19 di Australia berkaitan dengan warga yang kembali dari luar negeri.
Australia telah menetapkan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya yakni dengan menjaga jarak. Morrison mengimbau kepada seluruh negara bagian untuk konsisten menetapkan kebijakan menjaga jarak. Media Australia melaporkan, pemerintah menetapkan sejumlah denda kepada warga yang tidak melakukan karantina mandiri.
Sementara, para pejabat negara khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 di New South Wales (NSW) dan Victoria. Kedua daerah itu memiliki jumlah penduduk yang paling padat. Separuh dari 25,5 juta penduduk Australia tinggal di kedua wilayah tersebut.
Pemerintah Australia menggelontorkan dana tambahan sebesar 680 juta dolar untuk layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan mental kepada warga yang paling membutuhkan. Morrison mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan dana bantuan lebih banyak untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan bisnis mereka tetap berjalan dan orang-orang tetap memiliki pekerjaan mereka, sehingga Australia dapat bangkit lebih kuat," ujar Morrison.