REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Everton, Carlo Ancelotti memperingatkan semua klub Liga Inggris untuk bersiap menghadapi krisis ekonomi pascapandemi virus Corona (Covid-19) berlalu. Dia memprediksi semua pihak termasuk pemain dan pelatih akan menghadapi perubahan besar dalam hal keuangan akibat wabah ini.
Menurutnya, semua pesepakbola dan para pelatih mereka akan mendapatkan gaji lebih sedikit, penjualan tiket berkurang karena orang-orang tidak punya uang untuk membeli tiket. "Ekonomi akan berubah di semua level dan kita harus siap," kata Ancelotti seperti dikutip dari the Sun, Ahad (29/3).
Saat ini, semua kompetisi sepak bola termasuk Liga Premier Inggris mengalami penundaan setidaknya hingga 30 April mendatang. Charlo yang mendengar wacana pemotongan gaji atau penundaan pembayaran bagi para pemain dan pelatih, mengatakan hal itu merupakan solusi yang ketinggalan zaman.
"Solusi itu tidak tepat waktu. Ekonomi akan segera berubah di semua tingkatan, dan hak siar televisi jadi tidak berharga," kata dia.
Para pemain Liga Premier Inggris akan menerima pemotongan gaji hingga 20 persen selama tiga bulan ke depan untuk membantu tim menghadapi masa sulit selama tidak ada pemasukan. Hal itu kemudian akan digunakan untuk membantu tim-tim kecil menutupi kebutuhan mereka selama penundaan kompetisi.
Ada kemungkinan semua tim di seluruh liga mengalami kebangkrutan, terutama jika kampanye musim ini dihentikan, mereka akan kehilangan jutaan dari hak siar televisi.