Ahad 29 Mar 2020 20:20 WIB

PM Inggris Peringatkan Kondisi Terburuk Sebelum Membaik

Perdana Menteri Inggris peringatkan keadaan akan memburuk sebelum menjadi lebih baik

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson peringatkan keadaan akan memburuk sebelum menjadi lebih baik. Ilustrasi.
Foto: EPA
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson peringatkan keadaan akan memburuk sebelum menjadi lebih baik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan warga Inggris bahwa keadaan akan menjadi lebih buruk sebelum mereka menjadi lebih baik. Pernyataan itu diberikan dalam surat ketika dia sedang mengisolasi diri di Downing Street Setelah positif terinfeksi virus corona.

Dalam surat yang akan dikirim ke 30 juta rumah tangga, Johnson mendesak orang-orang untuk tetap menerapkan langkah-langkah isolasi diri yang telah diberlakukan pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mencoba mencegah Pelayanan Kesehatan Nasional negara bagian menjadi kewalahan karena lonjakan kasus.

Baca Juga

"Kami tahu segalanya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Pada saat darurat nasional ini saya mendesak Anda untuk tinggal di rumah, melindungi NHS, dan menyelamatkan nyawa," tulis Johnson.

Johnson yang mengalami gejala ringan dari Covid-29 memimpin respons pemerintah terhadap krisis dan memimpin pertemuan dengan konferensi video. Menteri kesehatan Matt Hancock juga dinyatakan positif dan bekerja dari rumah.

"Tapi kami membuat persiapan yang tepat dan semakin kita semua mengikuti aturan, semakin sedikit nyawa yang hilang dan semakin cepat hidup kembali normal," kata Johnson.

Selain itu, dalam surat tersebut Johnson berterima kasih kepada semua yang bekerja untuk NHS yang menyediakan layanan kesehatan gratis bagi semua orang yang tinggal di Inggris dan menginspirasi masyarakat. "Sungguh sangat inspiratif melihat dokter, perawat, dan pengasuh kami memenuhi kebutuhan saat ini," katanya.

Inggris telah melaporkan 17.089 kasus penyakit yang dikonfirmasi dan 1.019 kematian. Puncak epidemi di negara itu diperkirakan akan datang dalam beberapa pekan mendatang.

Menteri senior Michael Gove mengatakan pemerintah sangat prihatin tentang jumlah korban jiwa. Dia menyatakan negara itu telah meningkatkan jumlah tes untuk virus tersebut. "Jumlah tes yang dilakukan mencapai 10 ribu per hari. Kami ingin meningkatkannya menjadi 25 ribu sehari," ujar Gove.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement