REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sebanyak 110 unit alat pelindung diri (APD) sisa stok penanganan flu burung yang tidak terpakai diserahkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari kepada Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 daerah itu. Wakil Kepala Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Batanghari Elfie Yenny di Muarabulian, Ahad (29/3), APD bantuan tersebut saat ini sangat diperlukan oleh tenaga dokter dan paramedis.
"Sinergi tersebut jelas ada, Jumat (27/3) kemarin Dinas Perkebunan dan Peternakan memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Batanghari," kata Elfie Yenny.
APD yang diserahkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa APD pakaian Coverall. Ada 110 APD coverall yang diperbantukan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari.
Menurut Elfie, alat pelindung itu telah dilakukan pengecekan dan memenuhi standard untuk digunakan dalam penanganan pasien. Dijelaskan oleh Elfie, APD yang diperbantukan tersebut merupakan APD sisa penanggulangan wabah flu burung beberapa tahun yang lalu. Sebelumnya Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat menawarkan APD yang tidak terpakai itu untuk dipergunakan untuk dokter dan paramedis di Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Batanghari.
"Saat ini seluruh APD tersebut telah didistribusikan ke fasilitas-fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas, karena mereka yang membutuhkan APD tersebut," kata dr Elvi Yennie.
APD tersebut akan sangat membantu petugas medis di Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan rujukan jika terdapat PDP, serta perawatan pasien di ruang isolasi. Sementara itu, hingga saat ini tidak terdapat warga di daerah itu yang berstatus PDP maupun positif COVID-19.
"Kalau ODP kita ada sekitar 200 orang, namun saat ini jumlahnya telah berkurang karena banyak yang sudah melewati masa inkubasi dan dalam keadaan baik," kata Elvi Yennie.
Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari Ismail membenarkan bantuan APD tersebut. Di mana APD tersebut merupakan APD yang tidak terpakai oleh petugas saat penanggulangan wabah flu burung beberapa tahun lalu, dan masih disimpan oleh institusi itu.
"Iya ada, harapannya ini dapat membantu paramedis kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata Ismail.