REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi IX (Kesehatan) DPR RI Nabil Haroen mengingatkan agar pemerintah tak menggunakan terminologi kaya dan miskin dalam menjamin kesehatan, terutama penanganan Covid-19. Perlindungan dalam bentuk kesehatan harus dijamin merata oleh negara.
"Negara sudah seharusnya memberi perlindungan merata, tidak bedakan kaya miskin. Sesuai amanat UUD 1945, bahwa perlindungan, keadilan dan kesejahteraan itu bagi seluruh rakyat Indonesia. Warga Indonesia berkah mendapat keadilan dalam penanganan kesehatan secara merata, di tengah pandemi Covid-19 ini," kata Nabil melalui pesan yang diterima Republika.co.id, Ahad (29/3).
Hal ini disampaikan Nabil terkait dengan pernyataan kontroversial Juru Bicara Pemerintah untuk Penangananan Covid-19 Achmad Yurianto ketika memberikan keterangan pers soal perkembangan kasus Covid-19. Negara seharusnya tidak membedakan kaya miskin, tadi melindungi semua warga.
"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar, dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya. Ini menjadi kerja sama yang penting," kata Achmad Yurianto Jumat lalu.
Terkait hal itu, Nabil pun mengingatkan Juru Bicara agar jangan blunder. Menurut Nabil, Yurianto harus tetap menyampaikan subtansi dengan cara yang benar, gagasan yang benar, pada situasi yang benar.
"Seorang juru bicara seharusnya tidak mengkotak-kotakkan dengan atribut material seperti itu. Ini saatnya kita bergotong royong menghadapi wabah covid-19. Semuanya punya kewajiban dan tanggungjawab sesuai proporsi masing-masing. Penyakit tidak mengenal strata sosial dan bisa mengenai siapa saja," kata Nabil.
Nabil pun menilai, Presiden Joko Widodo harus evaluasi kinerja Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19. Evaluasi dinilai Nabil penting, agar juru bicara jangan sampai salah ucap, salah omong, atau blunder, sehingga mengganggu gerak tim.
"Ini penting digarisbawahi, bahwa saya sangat mengapresiasi kinerja tim medis yang bertugas siang malam, juga segenap instansi yang membantu untuk menangani Covid-19 ini," kata Politikus PDI Perjuangan ini.