Ahad 29 Mar 2020 21:31 WIB

Dinkes Tanjungpinang Karantina Lima Anggota Jamaah Tabligh

Lima Anggota Jamaah Tabligh dikarantina setelah menjalani rapid test.

Seorang petugas polisi berjaga di depan Masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Maret 2020. Lebih dari setengah kasus virus corona di Malaysia berasal dari jamaah tabligh akbar di masjid tersebut.
Foto: Reuters
Seorang petugas polisi berjaga di depan Masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Maret 2020. Lebih dari setengah kasus virus corona di Malaysia berasal dari jamaah tabligh akbar di masjid tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Lima anggota jamaah tabligh yang sudah diperiksa tim medis dengan menggunakan rapid test dikarantina di Rumah Singgah, sebelah RSUP Kepulauan Riau. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam.

"Hasil tes kesehatan dengan menggunakan rapid test menunjukkan reaktif terhadap virus, namun belum dapat dipastikan apakah itu Covid-19 atau tidak," ujar Rustam di Tanjungpinang, Ahad (29/3).

Baca Juga

Rustam menegaskan, reaktif berdasarkan hasil rapid test bukan berarti positif Covid-19. Lima jamaah tabligh tersebut masih harus menjalani pemeriksaan kesehatan selanjutnya. Swab pada masing-masing pasien akan diuji di laboraturium Kemenkes.

"Kami segera mengirim swab itu untuk diperiksa di Kemenkes," ucapnya.

Rustam menjelaskan, bahwa pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Kepri di Tanjungpinang hanya dua orang. Sementara pasien lainnya, yang positif menurut hasil tes dengan menggunakan rapid test ada enam orang, lima di antaranya orang tanpa gejala namun ditemukan virus.

"Ada 16 orang yang diperiksa di Masjid Baiturahman Tanjungpinang tadi pagi, lima di antaranya reaktif," katanya.

Tes kesehatan terhadap 16 orang itu masih berhubungan dengan NZ, salah seoranh Jamaah Tabligh, yang sehari lalu ditetapkan positif Covid-19. Salah seorang pengurus Jamaah Tabligh Tanjungpinang, Suryadi, menegaskan, lima jamaah tabligh yang diperiksa dengan menggunakan rapid test tidak positif Covid-19. Hasil pemeriksaan tim medis, memang ditemukan virus corona, namun belum tentu Covid-19.

"Mereka dalam kondisi sehat, karena itu tergolong dalam orang tanpa gejala (OTG)," katanya.

Berdasarkan data Dinkes Tanjungpinang, NZ, pria berusia 56 tahun berangkat mengikuti tablik akbar di Malaysia bersama SA asal Tarempa, SJ dan Hj asal Pekanbaru, Mt, Aa, Ah, Sy, Sn dan Ij. NZ dan rombongan berangkat ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang ke Malaysia pada 1 Maret 2020.

Rombongan kembali ke Tanjungpinang melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura pada 13 Maret 2020 dan langsung menuju salah satu tempat dan menginap pada satu tempat selama sehari. Mereka kemudian melanjutkan ke tempat lain selama tiga hari, setelah itu kembali lagi ke tempat awal pada tanggal 17 Maret 2020

Pada 17 Maret 2020, NZ mengeluh demam, batuk, pilek, nyeri otot dan badan terasa sakit serta mengalami mimisan. Sehari kemudian NZ, berobat ke dokter praktik mandiri, dr. An. Setelah itu, pulang dan istirahat.

"Namun kesehatannya tidak mengalami perbaikan. NZ justru mengalami penurunan kesehatan, dan akan dirujuk ke RSUP Kepri, namun yang bersangkutan mangkir, dan tidak dapat dilacak sehingga gagal dibawa ke rumah sakit," ucapnya.

Pada Kamis (19/3) pukul 21.00, NZ dirujuk ke RSUP Kepri oleh tim dari Dinas Kesehatan, PP dan KB Kota Tanjungpinang. Sehari kemudian dilakukan pengambilan swab dan darah untuk dilakukan pemeriksaan Covid-19 oleh Tim BTKL Batam dan petugas Dinas Kesehatan PP dan KB Tanjungpinang di RSUP Kepri.

"Jumat (27/3) diterima hasil pemeriksaan sampel swab yang bersangkutan dari Balitbangkes RI melalui BTKL PP dengan kesimpulan terkonfirmasi hasil positif," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement