Senin 30 Mar 2020 00:23 WIB

Nilai Rapor Rawan Manipulasi, IGI Usul Hapus Jalur Prestasi

Hanya 30-40% sekolah di Indonesia yang sudah menggunakan e-rapor.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rapor siswa (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Rapor siswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Guru Indonesia (IGI) melakukan survei sehari setelah Mendikbud Nadiem Makarim menggumumkan bahwa nilai rapor menjadi pertimbangan jalur prestasi masuk ke sekolah unggulan. Dari 410 responden yang memberikan pendapatnya, sebanyak 81,94% guru di Indonesia menyatakan bahwa nilai rapor bisa dimanipulasi. 

"IGI pun mengusulkan agar jalur prestasi untuk masuk sekolah unggulan dihapus," kata Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim melalui keterangannya, Ahad (29/3).

Ramli menjelaskan, survei dilakukan dengan memberi pertanyaan "PPDB 2020 akan menggunakan nilai rapor untuk penerimaan SMA dan SMP, menurut bapak dan ibu sebagai guru, apakah nilai-nilai rapor tersebut bisa di manipulasi?"

Hasilnya, sebanyak 148 responden atau 36.09% menyatakan "sangat bisa", sementara 188 responden atau 45,85% menyatakan "bisa" atau total 81,94% responden yang merupakan guru menyatakan yakin bisa dimanipulasi, sementara hanya 18,06% responden yang tidak yakin nilai rapor bisa dimanipulasi terdiri atas 18 responden atau 4,4% yang menyatakan "sulit", 41 responden atau 10% menyatakan sangat sulit dan 15 responden atau 3,66% menyatakan "mustahil atau tidak mungkin".