Senin 30 Mar 2020 01:39 WIB

IPW Apresiasi Kapolsek Pulangkan TKA China

Masuknya TKA China ini membuat warga sekitar menjadi resah.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdisyam memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemberitaan masuknya 49 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) China di sebuah perusahaan pertambangan nikel di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (17/3/2020).
Foto: Antara/Jojon
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdisyam memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemberitaan masuknya 49 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) China di sebuah perusahaan pertambangan nikel di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (17/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah virus corona kian meluas dan menelan banyak korban baru. Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan masih ada saja tenaga kerja asing (TKA) asal China yang lolos masuk Indonesia.

"Ini sangat ironis. Warga dari Malang saja hendak menghadiri hajatan keluarganya di Blitar berhasil dicegat petugas dan diminta kembali ke Malang, kok ya TKA China jauh-jauh dari RRC bisa masuk hingga ke pedalaman Ketapang, Kalimantan Barat," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers, Ahad (29/3).

Neta menjelaskan, masuknya TKA China tersebut terjadi pada 24 Maret 2020. TKA itu langsung bekerja di salah satu industri di Muara Pawan, Ketapang. Sontak saja, masuknya TKA China ini membuat warga di sekitar menjadi resah dan tidak nyaman. "Mereka lalu melapor ke Polsek Muara Pawan," kata Neta.

Neta mengatakan, kapolsek beserta tokoh masyarakat di kecamatan kemudian mendatangi pabrik tempat TKA China itu dipekerjakan pada 26 Maret 2020. Menurut Neta, kapolsek menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan toleransi akan kedatangan TKA tersebut dalam situasi wabah Covid-19.

Hal tersebut dilakukan demi keselamatan warga sekitar dan sesuai ketentuan pemerintah agar warga mengisolasi diri secara mandiri. Akhirnya, perusahaan tersebut sepakat memulangkan TKA China itu pada 27 Maret 2020 melalui Bandara Rahadi Oesman, Ketapang.

"Sikap kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap kapolda Sultra yang meloloskan TKA China masuk ke Kendari, yang hingga kini masih bekerja," katanya.

Kendati demikian, menurut IPW, masuknya TKA China ke Indonesia di tengah makin meluasnya wabah Covid-19 menjadi sebuah tanda tanya besar. Hal ini juga, menurut dia, menunjukkan sikap pemerintah yang tidak jelas dalam mengatasi wabah corona.

"Di satu sisi masyarakat dilarang berkumpul, bahkan dilarang berkumpul di tempat ibadah. Tapi, di sisi lain TKA China tetap dibiarkan masuk," katanya menyindir.

Dalam kondisi seperti ini, IPW berharap jajaran kepolisian, terutama kapolsek, senantiasa berada di garda terdepanuntuk memantau masuknya orang-orang asing ke wilayah tugasnya, terutama terhadap TKA China. Kemudian, pihaknya meminta mereka kembali ke negerinya agar masyarakat aman dan tidak resah di tengah makin meluasnya wabah corona.

Polsek dan jajaran intelijen Polri harus melindungi masyarakat dari berbagai keresahan. "Jika aparatur lain lalai dan meloloskan TKA China masuk ke negeri ini di tengah kian meluasnya wabah corona, sepertinya harapan satu satunya tinggal pada kapolsek," ungkap Neta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement