REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: dr. Yogi Prabowo, SpOT, Pendiri, Presidium dan Relawan Medis MER-C (Medical Emergency Rescue Committee)
Di tengah berbagai respon masyarakat yang sebagian besar menyerukan lockdown. Namun ada upaya lain yang belum terlihat dilakukan untuk menekan angka kematian akibat covid-19. Dengan jumlah pasien positif menembus angka 1.046 dengan angka mortalitas sekitar 8 persen.
Pemerintah di satu sisi sudah menyiapkan rumah sakit rujukan covid seperti RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Subroto, bahkan ditambah dengan RS lainnya seperti RS Fatmawati, RS Pelni, RSKD Duren Sawit. Tidak hanya itu, ada juga upaya pihak-pihak swasta BUMN seperti RS Pertamina Jaya yang menyiapkan "ratusan ICU" untuk merawat pasien Covid-19, RSUD Pasar Minggu yang juga menyatakan siap ratusan tempat tidur, ditambah Wisma Atlet yang sudah siap ribuan tempat tidur untuk menangani pasien covid-19.
Sementara kita lihat di sisi lain macetnya sistem rujukan antarfasilitas kesehatan tersebut. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) juga tidak berjalan lancar, bahkan pasien ada yang meninggal di ambulance atau di jalan menuju fasilitas kesehatan.
Potret lain dapat kita lihat juga dari pengalaman negara lain menangani covid-19, kematian pasien-pasien covid-19 selain akibat gagal pernafasan, bisa disebabkan oleh masalah jantung (miokarditis) yang mengakibatkan "sudden death", pasien drop tiba-tiba. Artinya untuk pasien covid-19 yang berat perlu penanganan Tim ICU yang multidisiplin, dan tidak bisa di ICU yang tidak memiliki tim yang lengkap, terutama kardiolog.
Sementara banyak rencana menyediakan ICU-ICU yang di upgrade saat ini terkendala SDM Tim yang lengkap. Saat inilah perlunya dilakukan disaster triage, yaitu proses memilah dan mengelompokkan pasien covid-19 berdasarkan severity (berdasarkan tingkat keparahan atau kegawatdaruratannya) dan mendistribusi pasien ke fasilitas kesehatan yang levelnya sesuai.
Untuk itu perlu dilakukan pemetaan level kemampuan fasilitas kesehatan rumah sakit-rumah sakit tersebut untuk mendistribusikan pasien sesuai dengan severity agar bisa menekan angka kematian covid-19. Untuk mempermudah dan memotong jalur komunikasi berjenjang, bisa dibentuk Forum Rujukan Covid yang isinya para Direktur Rumah sakit. Disaster Triage ini juga harus ada komandonya agar prosesnya dapat berjalan lancar.