Senin 30 Mar 2020 06:30 WIB

Presiden Iran: Bukan Saatnya Perang Politik Terkait Covid-19

Pemerintah Iran dinilai lambat dalam menangani pandemi Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Presiden Iran, Hassan Rouhani,  mengecam kritik atas tanggapan pemerintah yang lamban menghadapi virus corona, Ahad (29/3). Dia membela kalau pemerintah harus mempertimbangkan masalah ekonomi dalam mengambil langkah-langkah untuk mengatasi pandemi.

Rouhani mengatakan, pihak berwenang harus mempertimbangkan efek dari upaya karantina massal pada perekonomian Iran yang terpuruk karena sanksi Amerika Serikat. "Kesehatan adalah prinsip bagi kami, tetapi produksi dan keamanan masyarakat juga merupakan prinsip bagi kami," kata Rouhani pada pertemuan kabinet.

Baca Juga

Dengan pertimbangan tersebut, Rouhani menyatakan, pemerintah harus menyatukan prinsip-prinsip untuk mencapai keputusan akhir. "Ini bukan waktunya untuk mengumpulkan pengikut. Ini bukan saatnya untuk perang politik," katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, Iran telah memerintahkan penutupan bisnis yang tidak penting dan melarang perjalanan antar kota. Namun, langkah-langkah itu datang setelah negara-negara lain di kawasan itu memberlakukan lockdown.

Terlebih lagi, penetapan lockdown tidak dipatuhi oleh warga Iran. Banyak orang masih mengabaikan perintah untuk tinggal di rumah karena mereka terlanjur tidak percaya terhadap keputusan pemerintah.

Iran telah mendesak masyarakat internasional untuk mencabut sanksi dan mencari pinjaman 5 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF). Saat ini Iran melaporkan jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 35,408 dengan angka kematian 2,517 orang.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement