REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebagian orang yang rutin berolahraga jalan kaki sebelum aturan pengaturan jarak fisik dalam interaksi sosial dimulai menjadi ragu untuk meneruskan kebiasaan baiknya. Padahal, menurut pemerintah, sejauh ini olahraga individual di ruang terbuka masih diperbolehkan semasa pandemi Covid-19, selama tetap menjaga keamanan diri dan orang lain.
Wakil Ketua Bidang Sport Science KONI Pusat, dr Andi, mengingatkan, olahraga di luar ruang boleh boleh saja, asalkan daerah tersebut bukan merupakan daerah rawan penyebaran dan penularan virus corona tipe baru. Di samping itu, olahraga keluar rumah hanya direkomendasikan orang yang kondisi badan sedang fit.
Sebaiknya, menurut Andi, optimalkan olahraga di rumah. Andaikan ingin olahraga di luar rumah, ia menyarankan melakukannya secara individual dengan memerhatikan jarak 1,5 hingga 2 meter dari orang lain.
Andi juga tidak merekomendasikan menggunakan masker saat berolahraga. Hal itu dapat menghambat masuknya oksigen ke dalam tubuh.
"Oksigen itu kita dapatkan saat kita menghirup udara. Ketika kita menggunakan masker justru udaranya akan terhambat masuk ke dalam paru-paru," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Sudah tahu cara aman jalan kaki di tengah pandemi? Berikut ini sejumlah manfaat berjalan kaki minimal 30 menit sehari seperti dilansir dari Womens Health Mag, Ahad, (29/3).
1. Menambah kekuatan otak
Peneliti di Nex Mexico University menemukan bahwa berjalan melancarkan tekanan darah yang mengalir di pembuluh arteri. Hal ini bermanfaat dalam meningkatkan suplai darah ke otak.
2. Menjaga kesehatan jantung
American Heart Association mengungkapkan, berjalan bisa menurunkan gejala gangguan pada jantung. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dapat dikurangi potensinya dengan berjalan dalam durasi tertentu.
3. Menyegarkan pikiran
Berjalan secara alamiah dihubungkan dengan peningkatan kesehatan jiwa. Penelitian tentang hal tersebut dilakukan oleh Michigan University. Jika Anda ingin merelaksasikan pikiran, maka mulailah berjalan kaki.
4. Pengurangan risiko penyakit
Peneliti dari East Anglia University menemukan kelompok masyarakat yang rutin berjalan lebih rendah potensinya mengalami penyakit, seperti strok, jantung koroner, depresi, dan lainnya.