Senin 30 Mar 2020 07:23 WIB

Tenaga Medis Harus Mendapat Perhatian Khusus

Tenaga medis sulit melindungi diri karena kesulitan mendapatkan APD

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah petugas medis memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (28/3/2020). Pemprov Sumbar mencatat sebanyak 7 orang positif COVID-19 di provinsi itu, 16 orang menunggu hasil dan satu pasien positif warga Padang meninggal
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas medis memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (28/3/2020). Pemprov Sumbar mencatat sebanyak 7 orang positif COVID-19 di provinsi itu, 16 orang menunggu hasil dan satu pasien positif warga Padang meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Halal Watch (IHW) meminta semua elemen masyarakat bahu membahu membantu pemerintah memberikan perhatian khusus kepada tenaga medis. Karena mereka yang paling diandalkan pemerintah pusat, dan pemerintah daerah menangani pasien yang terinfeksi Covid-19.

"Di masa pandemi ini, kita diminta untuk bersama bahu-membahu mengatasi dan melawan wabah Covid-19 dengan cara memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini," kata Direktur Eksekutif IHW Ikhsan Abdullah, Senin (30/3).

Ikhsan mengatakan, saat ini yang memiliki tanggung jawab berat adalah pemerintah pusat, Pemda dan tenaga medis sebagai ujung tombaknya, yakni dokter dan para perawat. Melalui ikhtiar tenaga medislah warga negara yang terjangkit Covid-19 dapat disembuhkan. "Di pundaknyalah kita semua berharap," katanya.

Perhatian yang serius kepada para tenaga medis diperlukan mengingat saat ini mereka amat sulit untuk melindungi dirinya sendiri. Hal itu disebabkan susahnya didapat alat pelindung diri (APD) seperti baju astronot bagi dokter. "Jikapun ada barangnya sulit didapat juga harganya sangat mahal, tidak terjangkau," katanya.

Selain APD jenis baju astronot, APD lainnya seperti masker dan kacamata pelindung saat ini susah didapat dan harganyapun selangit. Dan demikian juga hand sanitizer sampai bahan dasarnya sulit untuk diperoleh pada saat ini.

"Oleh karena mereka merupakan ujung tombak dalam pandemi corona virus ini, maka perhatian Pemerintah Pusat sangat diharapkan agar mereka bekerja dengan tenang sebagai para mujahid," katanya.

Ikhsan yang juga staf khusus Wakil Presiden ini mengat, jangan sampai Indonesia mengulangi peristiwa yang dialami Negara Italia. Negara yang dijuluki Spaghetti ini tidak mampu mengatasi ledakan corona virus akibat terbatasnya tenaga medis dan para medis

Ikhsan mengatakan, untuk meringankan beban tenaga medis, kita sebagai masyarakat yang berpotensial tersasar virus Covid-19 sebaiknya mengikuti dan mentaati anjuran pemerintah dan ulama untuk melakukan social dan pshycal distancing.

Arahan pemerintah dan ulama agar kita idak berjabat tangan, tidak melakukan pertemuan di luar rumah, tidak bepergian keluar kota, tidak berkerumun ditempatramai, serta tidak mengikuti aktivitas yang melibatkan masa yang berjumlah besar harus ditaati. "Semua harus dihindari demi memutus mata rantai penyebaran virus yang sangat membahayakan jiwa manusia.

Ikhsan juga meminta, di masa-masa yang krusial ini diharapkan masyarakat tetap tenang, tidak panik. Dan yang terpenting selalu memelihara budaya bersih, memeriksa kesehatan secara dini, bergaya hidup bersih dan sehat. "Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan berwudhu bagi yang beragama Islam," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement