REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda menarik puluhan ribu masker yang diimpor dari China karena tidak memenuhi standar kualitas. Masker tersebut telah didistribusikan ke rumah sakit sebagai bagian dari alat pelindung diri bagi tenaga medis yang merawat pasien terinfeksi virus corona.
Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan mereka menerima masker tersebut dari sebuah pabrik di China pada 21 Maret. Sebagian masker telah didistribusikan ke tenaga medis.
"Sisanya akan segera ditangguhkan dan belum didistribusikan. Tes kedua juga mengungkapkan bahwa masker tersebut tidak memenuhi standar kualitas. Sekarang telah diputuskan untuk tidak menggunakan masker tersebut," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan dilansir Aljazirah, Senin (30/3).
Saluran televisi publik NOS melaporkan hampir separuh dari 1,3 juta masker yang dikirim akan dikembalikan. Masker tersebut tidak menutup wajah dengan proporsional dan memiliki filter yang tidak berfungsi.
Belanda bukan satu-satunya negara yang khawatir atas kualitas pasokan masker dari salah satu pabrik di China. Pekan lalu, Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan mengembalikan lebih dari 600 juta alat tes uji cepat yang dibeli dari salah satu perusahaan China. Euronews melaporkan alat uji tersebut memiliki tingkat deteksi sebesar 30 persen.
Kementerian Kesehatan Turki menyatakan alat tes cepat dari sebuah perusahaan di China tidak memenuhi standar. Turki telah menunjuk perusahaan China lainnya untuk menyediakan alat tes cepat.