Senin 30 Mar 2020 10:00 WIB

Spanyol Perkuat Langkah Pembatasan Tahan Penyebaran Corona

Spanyol perkuat berbagai pembatasan demi menahan laju penyebaran virus corona

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Bendera Spanyol. Spanyol perkuat berbagai pembatasan demi menahan laju penyebaran virus corona. Ilustrasi.
Bendera Spanyol. Spanyol perkuat berbagai pembatasan demi menahan laju penyebaran virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol bersiap memasuki pekan ketiga karantina wilayah atau lockdown total. Pemerintah Spanyol juga telah menyetujui langkah-langkah memperkuat berbagai pembatasan demi menahan laju penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pada Ahad (29/3) kemarin Spanyol melaporkan 838 kasus kematian akibat Covid-19. Total pasien yang meninggal karena Covid-19 di Negeri Matador itu menjadi 6.528 orang.

Baca Juga

Saat ini Spanyol adalah negara kedua dengan jumlah kematian Covid-19 di seluruh dunia hanya satu peringkat di bawah Italia. Mereka juga mengalami kenaikan kasus terkonfirmasi dari 72.248 menjadi 78.797.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan semua pekerja non-esensial harus tetap berada di rumah selama dua pekan. Langkah terbaru pemerintah Spanyol ini diterapkan untuk menahan laju penyebaran virus.

Ia mengatakan para pekerja akan menerima gaji seperti biasanya tapi harus mengisi jam-jam kosong setelah pandemi selesai. Langkah ini mulai berlaku pada 30 Maret sampai 9 April.

Menteri Tenaga Kerja Spanyol Yolanda Diaz mengatakan langkah ini 'fleksibel'. Pekerja juga tetap akan digaji tapi mereka harus mengisi jam-jam kosong mereka sebelum 31 Desember. "Kami harus mengurangi pergerakan ke level Ahad," kata Diaz, Senin (30/3).

Setelah mempertimbangkan libur Paskah, maka langkah ini mencakup delapan hari kerja. Diaz mengatakan Sanchez telah meminta Uni Eropa untuk bereaksi. "Kami membutuhkan Eropa di mana hak-hak pekerja ditegakkan," katanya.

Serikat kerja Spanyol menyambut baik langkah tersebut. Kelompok-kelompok bisnis seperti CEOE dan CEPYME mengatakan mereka akan mematuhi peraturan baru tersebut. "Hal ini akan menghasilkan dampak besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya pada perekonomian Spanyol, terutama pada sektor-sektor seperti industri," kata mereka dalam pernyataanya.

Mereka juga mengatakan perlambatan ekonomi mungkin akan mengarah pada krisis ekonomi yang lebih dalam. Mereka juga memperingatkan krisis ekonomi itu dapat berubah menjadi krisis sosial. 

Kepala kesehatan darurat Spanyol Fernando Simon mengulang peringatannya tentang ruang unit gawat darurat yang semakin penuh. Tapi ia mengatakan kasus-kasus Covid-19 stabil. "Peningkatkan kasus baru semakin menurun dalam beberapa hari terakhir," kata Simon.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement