Senin 30 Mar 2020 10:13 WIB

Syekh Al-Azhar Mesir Sampaikan Pidato Corona untuk Dunia

Syekh al-Azhar Mesir mengapresiasi kinerja para tenaga medis.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Grand Syekh Al Azhar
Foto: Dok: Al Azhar
Grand Syekh Al Azhar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Tertinggi al-Azhar, Mesir, Syekh Ahmad al-Tayyeb, mengatakan, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memerangi virus corona atau Covid-19 dan melindungi umat manusia dari bahaya. Al-Azhar menyebut dan mengingat dengan bangga pengorbanan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Syekh Ahmad al-Tayyeb mengingatkan, mengikuti protokol kesehatan dan imbauan pemerintah adalah kewajiban agama, berdosa hukumnya bila dilanggar. Membuat dan menyebarkan berita-berita hoaks serta menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya-upaya pemerintah haram hukumnya menurut agama.

Baca Juga

Grand Sheikh al-Azhar mengungkapkan solidaritasnya kepada semua negara dan orang-orang yang memerangi Covid-19. Dia menyerukan untuk mengulurkan bantuan kepada semua pihak yang terkena dampak Covid-19. 

Dia juga mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak sedekah, serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan dalam rangka memberantas Covid-19. Berikut ini naskah pidato Grand Sheikh al-Azhar untuk dunia.

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saudara tahu bahwa dunia kita saat ini berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat. 

Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia.

Dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.

Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat, dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan.

Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Namun, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur. 

Sesuai tanggung jawab saya di al-Azhar al-Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar'ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya), berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi, mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik), komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan shalat Jumat dan shalat jamaah, baik sedikit maupun banyak, sambil berkomitmen untuk melakukan shalat tepat waktu di rumah tanpa berkerumun, semua ketentuan ini dan lainnya, baik di Mesir atau negara lain yang melaksanakan shalat, semua itu adalah kewajiban agama yang harus ditaati, dan berdosa bila dilanggar. 

Melanggar aturan tersebut berarti melanggar firman Allah: … Dan janganlah menjerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan (QS al-Baqarah [2]: 195).

Pesan saya kepada saudara-saudara kami yang terinfeksi Covid-19 di Mesir dan di seluruh dunia bahwa hati dan doa kami yang tulus selalu menyertai saudara. 

Kami selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT semoga semuanya cepat pulih. Kepada yang meninggal dunia karena penyakit ini semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka, dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa saya menyampaikan solidaritas al-Azhar al-Syarif kepada semua negara dan bangsa yang sedang memerangi penyebaran virus ini. Saya menegaskan bahwa memberikan bantuan, dari mereka yang mampu kepada semua pihak yang terdampak, di belahan dunia mana pun, adalah kewajiban agama dan kemanusiaan. 

Bahkan, ini adalah bentuk konkret dari persaudaraan kemanusiaan, yang tengah diuji oleh krisis ini, untuk mengungkap ketulusan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang agung.

Pesan saya dalam upaya menghilangkan kerisauan ini adalah mari kita lakukan tindakan pencegahan dan taati protokol kesehatan serta temuan ilmu pengetahuan yang wajib diikuti dan ditaati menurut agama. 

Selain itu, mari kita perbanyak sedekah, dan kembali berserah diri kepada Allah melalui shalat dan doa, dengan harapan semoga Allah segera mengangkat musibah ini, menghilangkan keresahan dari hamba-hamba-Nya, memberikan inspirasi kepada para ilmuwan dan peneliti agar lahir dari tangan mereka obat yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya ini. Dialah Allah, Tuhan Yang Mahamelindungi dan Kuasa atas itu.

Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa-dosa kami, orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mengasihi kami, wahai Zat yang Maha Penyayang. Ya Allah, Tuhan Yang Mahalembut lagi Maha Memberi, wahai Zat yang Maha-ihsan, wahai Zat Yang Maha Mengasishi dan Menyayangi di dunia dan akhirat, wahai Zat Yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang berlindung, Penolong bagi orang-orang yang meminta pertolongan, Pemberi rasa aman kepada orang-orang yang cemas, wahai Zat Yang Menyingkap Kemudaratan, Yang Menolak bala bencana, kami memohon kepada-Mu agar segera sirna segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau Maha Mengetahui itu semua. 

Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Mahamulia. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement