REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Tumi Indrayati
Untuk menghadapi perputaran roda kehidupan, paling tidak kita memerlukan tiga amalan baik, yakni istikamah, istikharah, dan istighfar.
Istikamah adalah kokoh dalam akidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya istikamah ini sampai-sampai Nabi Muhammad SAW menyinggungnya dalam salah satu hadis.
Dari Abi Sufyan bin Abdullah berkata, "Aku telah meminta, 'Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau.' Nabi SAW kemudian menjawab, 'Katakanlah, aku telah beriman kepada Allah kemudian istikamahlah'" (HR Muslim).
Istikharah adalah sarana untuk memohon petunjuk Allah sebelum membuat keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berbuat. Akan tetapi, tidak ada kebebasan yang tanpa batas. Batas-batas tersebut adalah aturan agama.
Seorang Muslim yang benar, selalu berpikir berkali-kali sebelum bertindak atau berucap. Dia juga selalu memohon petunjuk kepada Allah.
Bila suatu ucapan tidak baik apalagi menyakiti orang lain, maka tahanlah. Namun, jika ucapan itu benar dan baik, maka katakanlah, apa pun risikonya. "Tidak akan rugi orang yang istikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah, dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat" (HR Thabrani).
Istighfar adalah selalu introspeksi dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Karena itu, segala kesalahan dan dosa itu harus dihindari. Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita introspeksi dan memohon ampun kepada Allah.
Adakalanya kehidupan sosial dan ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan yang disebabkan oleh dosa-dosa masa lalu yang menumpuk, dan tidak pernah dibersihkan melalui tobat. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat. Allah SWT telah menjadikan kisah Nabi Hud sebagai teladan yang baik untuk menjaga kehidupan agar tetap berlangsung baik.
"Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud:52).
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam menghadapi berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus senantiasa istikamah, istikharah, dan istighfar.