REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Di tengah ketidakpastian pandemi virus corona, satu hal yang pasti adalah akan berdampak pada gambaran ekonomi sepak bola. Beberapa klub bahkan telah sepakat memangkas gaji pemain. Pemain baru juga akan terdampak dalam pemotongan gaji ini.
''Itu sesuatu yang tidak bisa Anda prediksi. Tapi saya tidak dapat bayangkan akan ada pembelian (pemain) seharga 100 juta euro dalam beberapa tahun ke depan,'' ujar petinggi Bayern Muenchen, Uli Hoeness, dikutip dari Marca, Senin (30/3).
Pembaruan kontrak juga akan terpengaruh, dengan beberapa klub berusaha untuk mengurangi dampak finansial karena pandemi corona. Pemain-pemain yang menandatangani kontrak baru, akan mendapatkan pengurangan gaji, atau klub menunggu sampai kontrak sang pemain habis, sebelum membuat keputusan. Dalam situasi ini, artinya pemain akan bebas untuk bicara dengan klub lain.
Masalah ini akan berdampak pada pemain di seluruh dunia. Namun, satu pembaruan kontrak yang disorot adalah Lionel Messi di Barcelona. Kontraknya saat ini di Camp Nou akan habis pada 2021, dengan status sebagai pemain bergaji paling mahal di klub dan dunia. Ada pertanyaan besar apakah ia tetap digaji sama seperti saat ini atau tidak.
Ada juga pemain yang kemungkinan perpanjangan kontraknya rumit di Barcelona, seperti Ivan Rakitic, Arturo Vidal, Luis Suarez, dan Riqui Puig. Semua pemain itu kontraknya akan habis pada 2021.
Real Madrid menghadapi masalah yang sama. Kontrak Sergio Ramos akan habis musim depan, dan sampai saat ini belum ada kesepakatan perpanjangan. Luka Modric dan Lucas Vazquez adalah dua pemain yang kontraknya juga habis musim panas tahun depan.
Lalu pemain seperti Paul Pogba, Thiago, Ferran Torres, dan Diego Costa, yang pembaruan kontraknya mulai di bahas tahun depan. Alih-alih perpanjangan kontrak, masalahnya adalah memperbaiki klausul kesepakatan antara pemain dan klub. Pemain-pemain yang ingin gajinya naik di masa depan, harus menahan diri terlebih dahulu.