REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasien 02 Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD Abdul Moeloek Lampung sebelumnya memiliki riwayat pernah singgah di beberapa kota di Indonesia. Lelaki 34 tahun tersebut, sebelum dinyatakan positif pernah ke Palembang, Padang, Serpong, dan Yogyakarta.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Senin (30/3), pasien 02, PNS di Kementerian PUPR, sebelum dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, pernah melakukan perjalanan dinas ke Palembang acara Bimbingan Tekniks Peraturan Disiplin Kepegawaian pada 6 Maret 2020.
Selanjutnya, pasien 02 melanjutkan perjalanan ke Padang untuk menghadiri pesta pernikahan keluarga yakni adiknya di Padang pada 7 Maret 2020. Setelah itu, pasien 02 mengikuti rapat koordinasi di lingkungan Kementerian PUPR di Serpong, Banten, pada 9 Maret 2020.
Pasien 02 juga melakukan pertemuan dengan rekannya di Balai Jakon Palembang dan Staf Direktorat PJK di Kantor BP2JK Lampung pada 16 Maret 2020. Selama beberapa hari, pasien 02 mengalami gejala demam dan diperiksa kesehatannya. Pasien mendapat status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Dinas Kesehatan Lampung mengirim sampel swab pasien 02 ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Pemerintah pusat mengumumkan pasien 02 dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada 26 Maret 2020. Setelah dirawat beberapa hari, kondisi tubuh pasien 02 terus memburuk, dan meninggal dunia pada Senin (30/3) pukul 03.00.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana sebelumnya mengatakan, kondisi pasien 02 terus memburuk. Sedangkan, pasien 01 kondisinya terus membaik. "Pasien 02 kondisinya terus memburuk," kata dr Reihana dalam keterangan persnya, pekan lalu.
Berdasarkan rilis dalam situs Dinas Kesehatan Lampung, wilayah Provinsi Lampung saat ini memiliki jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 sebanyak tiga orang, satu orang di antaranya meninggal dunia (pasien 02). Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang, PDP negatif 10 orang, dan orang dalam pemantauan sebanyak 694 orang. Semua PDP corona dirawat di RSUD Abdul Moeloek.