Senin 30 Mar 2020 15:24 WIB

Grand Slam Wimbledon akan Dibatalkan

Penyelenggara Wimbledon akan mengumumkan pembatalan pada Rabu (1/4) ini.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Petenis wanita berlaga di ajang pertandingan Wimbledon di London, Inggris (ilustrasi). Grand slam Wimbledon 2020 akan dibatalkan.
Foto: EPA
Petenis wanita berlaga di ajang pertandingan Wimbledon di London, Inggris (ilustrasi). Grand slam Wimbledon 2020 akan dibatalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Federasi Tenis Jerman (DTB) Diri Hordorf mengatakan bahwa penyelenggara Wimbledon akan mengumumkan pembatalan Grand Slam yang digelar di lapangan rumput pada pekan ini karena pandemi virus corona. Sebelumnya pejabat All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengatakan, Wimbledon yang sedianya akan digelar 29 Juni-12 Juli tidak akan dimainkan dalam stadion tertutup dan penundaan itu bukan tanpa risiko dan kesulitan yang signifikan.

"Wimbledon telah menyatakan bahwa mereka akan mengadakan rapat dewan Rabu (1/4) dan akan membuat keputusan akhir di sana," kata Hordorff kepada Sky Sports Jerman, dilansir Reuters, Senin (30/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, keputusan ini diketahuinya karena juga bertugas di ATP dan WTA.  Menurut Hordorf, keputusan yang diperlukan telah dibuat di Inggris dan panitia pelaksana Wimbledon akan memutuskan untuk membatalkan pada Rabu ini.  

"Tidak ada keraguan tentang itu. Ini diperlukan dalam situasi sekarang," ujarnya.

Ia menegaskan, sangat tidak realistis membayangkan pada saat pembatasan perjalanan sekarang, ada turnamen tenis internasional digelar, di mana ada ratusan ribu orang dari seluruh dunia akan bepergian. Menurut dia, itu tidak terpikirkan.

Penundaan Olimpiade Tokyo membuat ada dua pekan kosong mulai 24 Juli hingga 9 Agustus. Tetapi kecil kemungkinannya bahwa masa itu akan layak untuk pelaksanaan Wimbledon, yang hanya memiliki dua lapangan tertutup dan tidak dapat digelar melewati akhir musim panas.

Penyelenggara Prancis Terbuka mengejutkan dunia tenis dengan secara sepihak menunda Grand Slam di lapangan tanah liat di Roland Garros dari semula Mei hingga akhir September karena pandemi corona.

Federasi Tenis Prancis (FFT) mendapat kecaman keras dari para pemain tenis di seluruh dunia karena kurangnya komunikasi karena tanggal-tanggal baru tersebut berbenturan dengan beberapa acara lain yang telah ditampilkan dalam kalender.

ATP Tour putra dan WTA Your Putri, mengharuskan pemain mereka untuk berpartisipasi di empat Grand Slam, tetapi tanggal Prancis Terbuka yang baru belum ditampilkan pada kalender kedua asosiasi tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement