Senin 30 Mar 2020 16:00 WIB

Bolivia Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19

Bolivia mengonfirmasi 96 kasus Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Simulasi penanganan pasien corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Aji Styawan
Simulasi penanganan pasien corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUCRE — Bolivia melaporkan kematian pertama terkait infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di negara itu pada Ahad (29/3). Pasien pertama yang meninggal adalah seorang perempuan berusia 78 tahun dari timur Santa Cruz. 

Menurut Menteri Kesehatan Bolivia Anibal Cruz, pasien yang meninggal pertama kali didiagnosis positif Covid-19 pada 26 Maret lalu. Ia sempat berada dalam kondisi stabil, tetapi mengalami kesulitan bernapas yang akut dan mengharuskannya masuk perawatan intensif pada Sabtu (28/3) malam. 

Baca Juga

"Pasien didiagnosis pada 26 Maret. Sampai kemarin dia tetap stabil, dalam isolasi wajib; pada malam hari kesulitan pernapasannya mulai meningkat, jadi dia diintubasi dan masuk perawatan intensif," ujar Cruz dalam sebuah laporan yang dibagikan Kementerian Kesehatan Bolivia melalui Twitter, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (30/3). 

 

Cruz mengungkap kematian pasien terjadi akibat kegagalan organ, yang juga disebabkan oleh faktor usia. Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar seluruh warga Bolivia menjaga diri dan melindungi orang-orang yang telah lanjut usia, karena mereka lebih rentan terhadap Covid-19. 

Evo Morales, mantan presiden negara itu juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga pasien yang meninggal akibat Covid-19 dan berharap agar rakyat selalu kuat di masa sulit ini. Hingga Ahad (29/3), Bolivia mengonfirmasi jumlah kasus Covid-19 mencapai 96. 

 

Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global ke berbagai negara lainnya di dunia. 

Menurut data Worldometer, hingga Senin (30/3) pagi, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat mencapai 722.196 dengan 33.976 kematian, sementara 151.766 pasien dinyatakan sembuh. Setidaknya 199 negara telah mengkonfirmasi kasus positif infeksi virus corona jenis baru ini.

Covid-19 yang berasal dari keluarga virus corona yang sama dengan beberapa wabah lainnya, yaitu SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) menjadi lebih mematikan dengan tingkat penyebaran yang cepat. Saat wabah SARS terjadi pada 2002-2003, sebanyak 774 orang meninggal, sementara MERS yang mewabah sejak 2012 tercatat menewaskan sedikitnya 828 orang. 

Bagi kebanyakan orang, infeksi virus corona jenis baru menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu. Namun, sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua (berusia lanjut) dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang telah ada, Covid-19 dapat menimbulkan gejala yang lebih parah, termasuk pneumonia, dan bahkan kematian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement