REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sempat bertemu dengan pasien positif corona yang meninggal beberapa waktu lalu. Pasien berinisial P asal Grogol, Kabupaten Sukoharjo, tersebut baru dikonfirmasi positif corona beberapa hari setelah meninggal.
Purnomo menceritakan riwayat dia bertemu dengan P. Pada 9 Maret 2020 malam, Purnomo beserta istri menghadiri perayaan hari ulang tahun pemilik PO Rosalia Indah di Kabupaten Karanganyar. Ada 100 undangan yang hadir di acara tersebut, salah satunya P. Para tamu duduk dengan meja bundar.
"Lha kebetulan saya di satu meja itu duduk dengan almarhum Pak P itu, di samping kanan saya Pak Haryadi, samping kanannya lagi Pak P. Nah, tentu saja seperti biasa, di perayaan ulang tahun semuanya salaman. Kalau saya tidak cipika-cipiki, hanya salaman," kata Purnomo kepada wartawan, Senin (30/3).
Dia menjelaskan, saat itu belum ada yang mengetahui P terpapar virus corona. Bahkan, kala itu isu wabah Corona tidak segencar saat ini. Sepekan kemudian, tepatnya 16 Maret 2020, pasien P masuk Rumah Sakit Indriati Solo Baru di Kabupaten Sukoharjo. Kemudian, P dirujuk ke RSUD Dr Moewardi. Pasien P dirawat selama tiga hari di RSUD dr Moewaradi dan meninggal dunia pada 19 Maret 2020.
"Nah, diketahui meninggalnya karena Covid-19 baru beberapa hari lalu. Itu ceritanya. Saya karena merasa sehat, tidak batuk atau flu, ya kegiatan seperti biasa," ungkapnya.
Bahkan, melalui DKK, Purnomo ditawari pemeriksaan corona. Namun, setelah petugas mendengar kondisi Purnomo sehat dan tidak ada gejala seperti batuk atau flu, ia kemudian tidak jadi diperiksa.
"Nah, yang lebih dekat dengan Pak P lebih banyak lagi. Saya berjarak satu kursi, bahkan tidak ngobrol karena tidak kenal baik. Hanya begitu masalahnya. Di belakang kok saya dibilang orang dalam pemantauan (ODP), sudah lewat 15 hari sehat walafiat. Jadi, saya betul-betul sehat sampai sekarang, bukan ODP," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, rumah sakit memastikan P positif Corona. Purnomo lalu menjalani masa isolasi selama 14 hari dan sekarang sudah selesai. Menurut dia, selama 14 hari tersebut Purnomo tidak ke mana-mana.
"Ya informasi yang terlambat dan Tuhan memberikan perlindungan. Jadi, bukan Pak Pur ODP, tapi prosesnya melebihi 14 hari. Tidak harus panas, sesak," ucap Wali Kota Solo.
Rudyatmo juga mempersilakan jika ada pihak yang ingin mengecek kondisi wakilnya tersebut. Pasalnya, selama 14 hari terakhir kondisi Purnomo sehat.