REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta memutuskan untuk membatasi jumlah perjalanan kereta bandara internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo. Jika sebelumnya terdapat 24 perjalanan per hari, kini dikurangi menjadi delapan perjalanan per hari. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19.
“Perjalanan dikurangi cukup banyak dari 24 trip menjadi delapan trip per hari,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Senin (30/3).
Menurut dia, jam perjalanan yang tetap dipertahankan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penumpang yaitu, jam perjalanan dengan kecenderungan jumlah penumpang lebih banyak dibanding jam perjalanan lainnya. Saat ini, kereta bandara YIA rute Stasiun Tugu Yogyakarta-Stasiun Wojo hanya diberangkatkan untuk perjalanan paling awal pada pukul 05.10 WIB dari Stasiun Tugu dan keberangkatan paling akhir pada pukul 12.20 WIB.
Sedangkan dari Stasiun Wojo menuju Stasiun Yogyakarta, diberangkatkan paling awal pada pukul 06.30 WIB. Keberangkatan paling akhir pada pukul 13.20 WIB.
Kereta bandara tersebut memiliki kapasitas 196 tempat duduk dan 200 penumpang berdiri.
Selain pengurangan perjalanan kereta bandara YIA, juga dilakukan pembatalan perjalanan untuk kereta jarak jauh terhitung mulai 1 April hingga 17 Juni. Pembatalan itu dilakukan pada Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir, Fajar Utama Yogyakarta relasi Pasar Senen-Tugu Yogyakarta, Senja Utama Yogyakarta relasi Tugu Yogyakarta-Pasar Senen, Lodaya relasi Solo Balapan-Bandung, Bogowonto relasi Lempuyangan-Pasar Senen, dan Gajahwong relasi Lempuyangan Pasar Senen serta Sancaka Utara relasi Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo.
“Pembatalan ini pun ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah meluasnya Covid-19," katanya.
Masyarakat pun diimbau untuk di rumah saja karena sudah ada instruksi untuk tidak mudik. Jumlah penumpang pun sudah turun, sehingga tidak efisien jika banyak kereta yang masih dioperasionalkan.
Hingga Senin (30/3), di Daop 6 Yogyakarta sudah ada lebih dari 16.000 penumpang yang membatalkan tiket karena memilih tidak melakukan perjalanan dan lebih dari 8.900 penumpang yang membatalkan tiket karena force major, serta sebanyak 4.586 penumpang mengubah jadwal perjalanan.
Bagi penumpang yang melakukan pembatalan tiket sejak 23 Maret hingga 29 Mei akan memperoleh pengembalian uang tiket secara penuh. Ditegaskan tidak ada biaya tambahan apabila penumpang melakukan perubahan jadwal keberangkatan.