Senin 30 Mar 2020 18:01 WIB

IDI Ingin Tenaga Medis Diberikan Keleluasaan Bergerak

Permintaan keleluasaan bergerak ini jika kemungkinan karantina wilayah diberlakukan.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) - Daeng M. Faqih
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) - Daeng M. Faqih

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginginkan para tenaga medis diberikan keleluasaan bergerak saat menangani pasien Covid-19 jika kemungkinan karantina wilayah diberlakukan. Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Mohammad Faqih di Jakarta, Senin (30/3) mengatakan pemberlakuan pembatasan mobilitas termasuk misalnya karantina wilayah diharapkan tetap memperhatikan kepentingan pergerakan tenaga medis.

“Tenaga medis harus diberikan perlakuan khusus termasuk keleluasaan bergerak dalam upaya menangani pasien Covid-19,” kata Daeng.

Baca Juga

Tenaga medis yang dimaksud juga tidak terbatas pada mereka yang berada di garda terdepan menangani pasien Covid-19 namun juga mereka yang berada di garda pendukung. Selain itu, ia menegaskan pentingnya kepastian logistik, peralatan kesehatan dan perlengkapan medis termasuk obat-obatan jika karantina wilayah diterapkan.

Di lapangan saat ini misalnya sudah ada beberapa keluhan dari vendor atau perusahaan penyedia logistik termasuk penyedia air minum berkualitas yang kesulitan masuk ke wilayah pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit rujukan. “Tenaga medis perlu dukungan untuk kebutuhan operasional bahkan untuk misalnya kebutuhan air minum. Sehingga perlu ada perlakuan berbeda dalam kebijakan karantina wilayah bagi tenaga kesehatan,” katanya.

Pihaknya berharap ada jaminan dari pemerintah untuk rumah sakit dan tenaga medis dari sisi pemenuhan logistik dan kebutuhan air minum yang terjamin kualitas dan keamanannya. IDI percaya bahwa hal itu telah dipikirkan dengan masak oleh pembuat kebijakan untuk masuk dalam skenario jika karantina wilayah diterapkan. “Namun kami merasa sangat perlu untuk mengingatkan agar hal ini menjadi perhatian khusus,” kata Daeng.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement