REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) trafo Interbus Transformer (IBT) unit 2 Gardu Induk (GI) Kiliranjao. GI ini berlokasi di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat. Trafo IBT merupakan bagian dari gardu induk yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, dengan berhasilnya proses energize IBT-2 pada GI Kiliranjao ini meningkatkan kapasitas penyaluran tenaga listrik sebesar 250 MVA (Mega Volt Ampere), sehingga saat ini GI Kiliranjao dapat menyalurkan listrik hingga 500 MVA.
“Beroperasinya IBT-2 ini membuat pasokan listrik di Sumatra, khususnya wilayah Sumatra Bagian Selatan, Tengah dan Utara semakin kuat dan andal dengan adanya tambahan daya yang dapat disalurkan sebesar 250 MVA,” ucap Wiluyo.
Wiluyo menuturkan jika digunakan untuk mengalirkan listrik bagi rumah tangga, maka trafo sebesar 250 MVA dapat menyalakan lebih dari 192ribu pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 Volt Ampere.
Beroperasinya IBT-2 GI Kiliranjao juga membuat PLN memiliki potensi penghematan mencapai 105 miliar rupiah per bulan. Karena pasokan daya dari pembangkit yang kurang efisien dapat digantikan dengan pasokan daya pembangkit yang lebih efisien dari sistem 275 KV.
Dengan semakin andalnya kelistrikan di Sumatra, Wiluyo mengajak para investor untuk membangun bisnisnya di Sumatra. “Dengan modal ini, PLN siap mendorong pertumbuhan investasi di Sumatra Utara. Para investor rak perlu bingung, urus saja bisnisnya, biar PLN yang urus listriknya,” kata Wiluyo.