Senin 30 Mar 2020 18:40 WIB

Polda: Jumlah Kriminal di Jakarta Turun Sejak Wabah Corona

Polda Metro Jaya mengatakan jumlah kriminal di Jakarta turun sejak ada wabah corona.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengatakan jumlah kriminal menurun di wilayah Jakarta dan sekitarnya selama virus corona atau Covid-19 mulai mewabah sejak awal Maret. Meski begitu, Polda Metro Jaya tidak menjelaskan berapa persentasi penurunan jumlah kriminal di Jakarta.

"Sampai saat ini tingkat kriminal dari skala crime total menurun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus di Jakarta, Senin (30/3).

Baca Juga

Yusri mengatakan seluruh jajaran di Polda Metro Jaya menghitung dan merekap jumlah kasus kriminal yang terjadi hari per hari menunjukkan penurunan. Yusri tidak menyebutkan angka atau presentase penurunan jumlah kriminal di Jakarta, namun hal itu disebabkan karena masyarakat fokus bisa menyelamatkan diri dan menghindari penularan Covid-19.

Selain itu, Yusri menuturkan Kapolri mengeluarkan maklumat untuk menjaga jarak bagi masyarakat, serta imbauan bersifat preventif dan persuasif kepada masyarakat yang tetap berkumpul di lokasi keramaian. Bahkan Polda Metro Jaya juga tidak mengeluarkan segala bentuk perizinan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa sehingga masyarakat lebih fokus terhadap aktivitas di rumah.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH) sejak 20 Maret 2020 karena menimbang jumlah pasien terjangkit Covid-19 semakin meningkat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memperpanjang masa tanggap darurat hingga 19 April, serta menutup seluruh objek wisata, tempat hiburan, serta pusat perbelanjaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement