REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditengah mewabahnya virus Corona di Indonesia, Bea Cukai di berbagai wilayah tetap melayani pengguna jasa dan melakukan pengawasan. Hal ini disebabkan tugas yang dibebankan kepada Bea Cukai berbeda dengan instansi pada umumnya.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, M. Purwantoro, melakukan tinjauan langsung ke terminal kedatangan Bandara Internasional Juanda, Rabu (18/3) untuk melihat situasi kerja para pegawainya yang tetap bekerja. Hal ini demi melindungi masyarakat dan melakukan pengawasan terhadap penumpang serta barang-barang dari luar negeri.
Purwantoro menjelaskan, dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan, pelayanan dan pengawasan terus dijalankan untuk mendukung kinerja yang optimal. “Tugas seperti ini memang tidak mudah, oleh karena itu saya berpesan kepada petugas agar bekerja dengan tenang dan waspada, serta jalankan protokol sesuai arahan,” tuturnya.
Kemudian, Bea Cukai Parepare, pada Kamis (19/3) bersama Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, BNN, Polsek Pelabuhan, TNI AL, Satnarkoba Polres Kota Parepare, berkolaborasi dalam menjalankan pengawasan melalui kegiatan ‘Operasi Bersinar’. Kegiatan ini fokus dilaksanakan di Pelabuhan Nusantara Parepare, terhadap para penumpang serta barang yang turun dari kapal asal Nunukan dan Samarinda, guna menekan peredaran narkotika dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaannya.
“Pengawasan terhadap peredaran narkotika harus dilakukan secara bersinergi dan berkelanjutan antar aparat penegak hukum. Operasi Bersinar ini adalah bukti wujud komitmen sinergi dan keseriusan kami bersama, serta peran masyarakat yang peduli dalam memberantas dan menekan peredaran gelap narkoba,” tutur Nugroho Wigijarto, Kepala Kantor Bea Cukai Parepare.
Senada dengan Nugroho, Kepala Kantor Bea Cukai Jateng DIY, Padmoyo Tri Wikanto juga menyampaikan bahwa Bea Cukai mempunyai tugas dan fungsi khusus yang memerlukan kehadiran petugas Bea Cukai secara langsung baik dalam pelayanan maupun pengawasannya. “Kegiatan seperti pemeriksaan fisik barang impor ekspor tertentu, barang kiriman baik melalui pos maupun jasa titipan lainnya, pengawasan terhadap barang penumpang baik barang wajib bayar mapun barang berbahaya seperti narkotika, itu semua memerlukan kehadiran petugas secara langsung,” ungkapnya.
Tri juga menyampaikan bahwa jajarannya siap bekerja untuk Indonesia. Meski di tengah ancaman penyebaran Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, petugas Bea Cukai dengan tetap waspada siap bekerja melayani masyarakat agar kegiatan ekonomi tetap berjalan, penerimaan negara terpenuhi, industri tetap bergerak dan masyarakat dapat terlindungi.
Selain itu, Bea Cukai juga telah mengalihkan proses pelayanan ke berbagai alternatif lainnya demi mengurangi resiko penularan Covid-19, salah satunya yang dilakukan oleh Bea Cukai Bogor.
Terhitung sejak Jumat (20/3) lalu , pemberian layanan kepabeanan dan cukai di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bogor Graha Tiyasa ditutup sementara untuk mengurangi risiko penularan covid-19.
Kepala Kantor Bea Cukai Bogor, Tatang Yuliono menyampaikan, pelayanan yang berada di MPP akan tetap berjalan secara online meski layanan tatap muka dihentikan untuk sementara waktu. Ia menambahkan, untuk pelayanan perizinan subkontrak, Bea Cukai Bogor akan mengirimkan softfile persetujuan izin tersebut ke alamat email perusahaan yang bersangkuutan. “Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Layanan pengambilan izin subkontrak di Bea Cukai Bogor akan dilakukan secara online. Mohon kerjasamanya agar layanan yang diberikan bisa berjalan optimal,” ungkapnya.
Sementara untuk layanan tatap muka pelayanan konsultasi dan informasi juga telah dialihkan pada live webchat serta media sosial resmi Bea Cukai.