Senin 30 Mar 2020 20:57 WIB

Polda Jatim Awasi Ketat Pemudik Cegah Meluasnya Covid-19

Polda Jatim awasi ketat pemudik yang datang dan keluar wilayah untuk cegah Covid-19.

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan
Foto: dokumentasi Polda Jatim
Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur akan melakukan pengawasan ketat terhadap para pemudik yang datang dan keluar wilayah Jawa Timur. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pihaknya akan melakukan sterilisasi dan observasi kepada pemudik yang ada di terminal dan tempat lain. "Sampai sekarang untuk yang mudik akan disterilisasi dan observasi di terminal, dicek suhu badan. Jika ada yang tanda-tanda terpapar Covid-19 maka akan diisolasi dan dirujuk ke kabupaten atau kecamatan untuk diisolasi mandiri," ujarnya di Jembatan Suramadu, Surabaya, Senin (30/3). 

Baca Juga

Kapolda menyatakan hingga saat ini pemerintah belum menetapkan lockdown atau karantina wilayah sehingga polisi akan lebih ketat mengawasi pemudik. "Lock down tidak ada, tapi kami melakukan pengawasan kepada pemudik. Meskipun sudah diimbau tidak ada mudik tapi banyak sekali yang mudik," katanya.

Luki menjelaskan Polda Jatim dan Pemprov setempat telah melakukan penutupanjalan raya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, terutama di wilayah Surabaya. "Kami akan persempit lagi, di wilayah Jalan Raya Darmo lebih banyak positif Covid-19, di Wiyung juga ada. Oleh karena itu, jalur Darmo akan ditutup," kata orang nomor satu di Polda Jatim itu.

Penutupan tersebut, kata dia, bukan tanpa alasan karena sudah melalui pemetaan sebelumnya, khususnya kawasan-kawasan yang ditutup mengindikasikan banyaknya penyebaran Covid-19. "Ini tidak asal ditutup, di mana daerah yang banyak positif Covid-19. Ini kami buat kawasan hati-hati masuk karena banyak yang positif Covid-19," kata jenderal polisi bintang dua tersebut.

Penutupan beberapa kawasan, lanjut dia, agar masyarakat paham peta penyebaran Covid-19 di Surabaya dan lebih berhati-hati. "Kami lakukan dari pemetaan. Dari data yang disampaikan Gubernur Jatim kami tindaklanjuti wilayah mana yang paling banyak positif. Di situ akan dilakukan pengetatan sehingga masyarakat paham dan tidak banyak yang melewati daerah tersebut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement