Selasa 31 Mar 2020 05:05 WIB

Dinas SDA DKI Intensifkan Pengerukan Saluran

Nomalisasi saluran ditargetkan rampung pada 5 April mendatang.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI dengan mengunakan alat berat mengeruk endapan sampah bercampur lumpur di Aliran Sungai Ciliwung kawasan Kwitang , Jakarta, Selasa (24/3). Pengerukan tersebut untuk menormalkan kedalaman sungai sehingga aliran air semakin lancar.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI dengan mengunakan alat berat mengeruk endapan sampah bercampur lumpur di Aliran Sungai Ciliwung kawasan Kwitang , Jakarta, Selasa (24/3). Pengerukan tersebut untuk menormalkan kedalaman sungai sehingga aliran air semakin lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan masih tinggi terjadi di Jakarta, ancaman banjir pun masih terus terjadi. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta terus berupaya mencegah kembali naiknya genangan air banjir saat hujan deras mengguyur Jakarta, terlebih saat warga Jakarta berdiam di rumah menghindari Covid-19.

Untuk mencegah munculnya genangan saat hujan deras, Satpel Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Ciracas melakukan pengurasan saluran air serta crossing di Jalan Raya Bogor, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur. Pengurasan saluran air yang berada tepat di depan gedung Pusat Pelatihan Kerja dan Pengembangan Industri (PPKPI) Pasar Rebo ini dilakukan 20 anggota Satgas SDA.

Pengurasan ini juga mengerahkan alat berat serta pompa mobile. Kasatpel SDA Kecamatan Ciracas, Sarkam mengatakan, pemicu genangan bukan hanya berasal dari sedimentasi saluran air namun juga dari crossing di lokasi yang tersumbat oleh material bekas. Crossing sepanjang 20 meter tersebut menghubungkan saluran air sisi timur Jalan Raya Bogor ke Kali Baru.

"Saluran air kita kuras dan crossing juga dibersihkan. Karena ternyata banyak material bekas dari perbaikan jalan," ujar Sarkam, Senin (30/3).

Dia menambahkan, dampak dari pekerjaan crossing ini, akses Jalan Raya Bogor sedikit tersendat di dua arah. Baik kendaraan dari arah Bogor menuju Jakarta maupun sebaliknya. Sebab separuh badan jalan kondisinya dibongkar dan ditutupi pagar seng.

Hal senada dilakukan di Saluran air di Jalan Pangeran Jayakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Saluran air di wilayah ini dinormalisasi hingga sepanjang 100 meter. Nomalisasi saluran tersebut ditargetkan selesai pada 5 April 2020 mendatang.

Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Sawah Besar, Nanang Gusnadi mengatakan, dalam normalisasi ini, saluran di lokasi akan dikeruk sedalam 1,8 meter dan dilebarkan hingga satu meter.

Ia melanjutkan, pengerjaan normalisasi saluran dilakukan dengan memasang kontruksi material U-ditch serta batu kali menggunakan alat berat eskavator. "Untuk pengangkutan material, kita juga kerahkan truk," terangnya.

Sedangkan untuk di saluran kawasna Kemayoran, Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (Satpel SDA) Kecamatan Kemayoran melakukan normalisasi saluran di Jalan Kebon Kosong VII, Kebon Kosong, Jakarta Pusat.

Kasatpel SDA Kecamatan Kemayoran, Supriyadi mengatakan, normalisasi yang melibatkan 10 personel. Langkah ini dilakukan dengan menguras serta melebarkan saluran dari semula 40 menjadi 60 sentimeter.

"Pengerjaan dimulai sejak kemarin dan ditargetkan selesai hari ini. Total panjang saluran kurang lebih 400 meter," ujarnya.

Menurut Supriyadi, setelah dinormalisasi, saluran di lokasi akan ditutup dengan plat agar nantinya tak membahayakan pengguna jalan. "Lumpur yang kita keruk akan dibuang ke tempat pembuangan di kawasan Ancol, Jakarta Utara," ujar dia.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan pihaknya memang tetap terus melakukan pengerukan dan normalisasi di berbagai saluran air dan saluran penghubung (PHB) di Jakarta. Sebab situasi Jakarta khususnya saat ini masih dalam suasana musim penghujan dengan curah hujan masih tinggi.

"Petugas kita di lapangan tetap lakukan pengerukan dan normalisasi agar saluran dan PHB tetap lancar dan tidak terjadi banjir, apalagi disaat warga sedang berdiam di rumah menghindari Covid-19 seperti saat ini. Kita upayakan jangan sampai ada genangan dulu," kata Juaini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement