REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pemimpin Tertinggi Al Azhar, Syekh Ahmad Al Thayyeb menekankan pentingnya mematuhi semua instruksi medis dan pemerintah untuk menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. 

Grand Syekh Al Azhar juga mengingatkan pentingnya melakukan social distancing dan menjaga kebersihan diri. Dia menambahkan, menyebarkan desas-desus tentang Covid-19 untuk mengintimidasi orang dilarang agama. 

Termasuk merusak kepercayaan masyarakat pada langkah-langkah negara untuk mengatasi krisis Covid-19 dilarang agama. 

"Saran saya untuk mengatasi penderitaan ini dengan menggunakan semua sarana medis, upaya pencegahan dan cara ilmiah yang tersedia, selain memaksimalkan bantuan filantropi," kata Grand Syekh Al Azhar, dilansir dari Ahram Online, Senin (30/3).

Grand Syekh Al Azhar memuji semua pekerja di sektor kesehatan. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menghadapi penyakit mematikan. 

Dia juga mengapresiasi solidaritas semua negara yang terkena wabah Covid-19. Seperti diketahui, Covid-19 telah merenggut ribuan nyawa di seluruh dunia dalam beberapa bulan sejak pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina. Di Mesir hingga 29 Maret 2020 telah terdeteksi 609 kasus Covid-19, sebanyak 40 orang meninggal dunia.

Otoritas Mesir memberlakukan aturan jam malam sebagai bentuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Pemberlakuan jam malam dimulai sejak pukul 19.00 hingga pukul 06.00. 

Bagi masyarakat yang melanggar jam malam, akan dikenai didenda 4.000 pound Mesir atau sekitar 255 dolar Amerika. Jumlah ini termasuk besar, bahkan untuk kelas menengah. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika