REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi langka masker di tengah pandemi Covid-19, warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang berinisiatif membuat masker sendiri. Masker yang dibuat para WBP berbahan kain agar lebih ekonomis dan bisa dipakai ulang.
"Proses produksi sudah dilakukan sejak Kamis (26/3) dan sudah produksi sebanyak 450 buah," kata Kepala Lapas Tangerang Jumadi dalam keterangannya, Senin (30/3).
Namun, lanjutnya, saat ini hanya diproduksi untuk internal dan dibagikan kepada petugas dan WBP saja. Tetapi, ke depannya tidak menutup kemungkinan jika ada pesanan dari pihak luar, pihak Lapas akan usahakan bisa diproduksi untuk diperjualbelikan. Jumadi pun berharap WBP selalu produktif dan berguna bagi masyarakat.
"Produksi masker ini dilakukan karena kelangkaan masker di Kota Tangerang. Hampir semua apotek stoknya menipis, bahkan tidak ada. Untuk itu, WBP diajak berkarya dengan membuat masker," tambahnya.
Ia mengungkapkan, jumlah pekerja awal hanya sebanyak tiga orang. Namun seiring berjalannya waktu ditambah menjadi 10 orang. "Dengan mengharapkan produktivitas tinggi mencapai hasil pembuatan sebanyak 1.000 buah masker per hari,” tutup Jumadi.