Selasa 31 Mar 2020 06:08 WIB

Jika Mudik Dilarang, Ini Skenario Kemenhub

Kemenhub tak menyiapkan skenario pelarangan atau pembatasan untuk kebutuhan logistik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo masih meminta menteri terkait melakukan kajian sebelum memutuskan kebijkan terkait pelaksanaan mudik Lebaran 2020. Jika nantinya mudik dilarang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menyiapkan skenario.

"Kemenhub pada dasarnya telah menyiapkan berbagai skenario terkait pengaturan transportasi mudik tahun 2020 sambil menunggu keputusan resmi yang akan disampaikan presiden, baik itu berupa larangan, imbauan ataupun pembatasan transportasi untuk kegiatan mudik masyarakat," kata Juru Bicara Kemebhub Adita Irawati, Senin (30/3) malam.

Baca Juga

Dia memastikan transportasi untuk kebutuhan logistik akan tetap diselenggarakan seperti biasa. Adita menegaskan Kemenhub tidak menyiapkan skenario pelarangan atau pembatasan untuk kebutuhan logistik.

Terkait penanganan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di sektor transportasi, Adita memastikan Kementerian Perhubungan telah menjalankan protokol transportasi publik. Hal tersebut dilakukan di semua moda darat, laut, udara, dan perkertaapian.

Pencegahan tersebut dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana transportasi publik secara berkala, menyediakan hand sanitizer, mengukur suhu petugas maupun penumpang, dan menyediakan masker bagi penumpang yang sedang batuk atau flu. Begitu juga dengan pembatasan sosial dengan mengatur jarak antarpenumpang saat berada di area transportasi publik.

Melihat kondisi sudah banyak masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar Jakarta, Adita mengatakan Kemenhub akan terus mengkampanyekan tidak mudik dan tidak piknik. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik atau perjalanan untuk mencegah semakin menyebarnya wabah Covid-19," jelas Adita.

Berdasarkan hasil Rapat Terbatas tentang Antisipasi Mudik Lebaran 2020 yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, (30/1) diputuskan bahwa pemerintah masih akan melakukan kajian dampak ekonomi jika larangan mudik diberlakukan secara resmi. Jokowi memastikan hasil kajian akan disampaikan dalam waktu dekat ini sebelum memutuskan kebijakan mudik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement