REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bantuan perlengkapan medis penanganan Covid-19 ke Rumah Sakit Umum (RSU) Adhyaksa. Menteri BUMN Erick Thohir menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, di Kejaksaan Agung (Kejakgung), Jakarta, Senin (30/3) lalu.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Hari Setiyono mengatakan, bantuan dari BUMN tersebut selanjutnya akan diserahkan Jaksa Agung Burhanuddin, kepada Direktur RSU Adhyaksa, Dyah Eko Judihartani. “Bantuan perlengkapan medis tersebut, diperlukan sebagai upaya mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19,” kata Hari dalam keterangan resmi, Senin.
Hari mengabarkan, di RSU Adhyaksa, sampai Senin (30/3), menangani satu pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Dan tercatat menangani 40 orang pasien dalam pemantauan (ODP) corona. RSU Adhyaksa juga melakukan penangan terhadap 24 orang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Empat pasien yang dirawat inap, ada sebanyak empat orang, dan dua pasien, dalam pemantauan di tenda Posko Darurat.
“Sebelumnya RSU Adhayaksa juga merujuk empat orang pasien ke Rumah Sakit rujukan, dan dua pasien meninggal dunia, yang satunya pulang atas permintaan sendiri (APS),” terang Hari. Status RSU Adhyaksa yang menjadi salah satu layanan medis untuk penanganan corona, membuat kebutuhan perlengkapan medis pencegahan Covid-19 menjadi mutlak.
“Bantuan perlengkapan medis dari Kementerian BUMN ini, akan digunakan oleh tenaga medis di RSU Adhyaksa dalam penanganan pasien ODP Covid-19, dan PDP,” terang Hari.
Terkait bantuan perlengkapan tersebut, kata Hari, Menteri Erick Thohir memberikan sebanyak 170 set isolation coverall, dan 600 paket NI Prima Protect, Hand Sanitizer 500 mililiter. Sebanyak 1.000 paket Nitrile Chimical Gloves dan Hand Scoon. Serta 15 ribu lembar masker surgical 3 ply. Bantuan juga termasuk 80 box nurse cap, dan 100 unit Viral Transpor Medium (VTM).