REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Jambi membuka layanan konseling online bagi warga Jambi dalam menghadapi dampak psikologis dari penyebaran COVID-19 di Tanah Air. Dari hasil konseling terlihat bahwa animo masyarakat untuk mengakses konseling online yang ditangani atau direspon oleh psikolog dari sejumlah daerah di Provinsi Jambi itu cukup tinggi. Melalui kegiatan itu bisa disimpulkan bahwa kecemasan masyarakat cukup terlihat.
"Bila melihat dalam beberapa hari terakhir, gejala kecemasan sampai psikosomatis telah dirasakan masyarakat," kata Psikolog Dr Novrans Eka Saputra, Senin (30/3).
Novrans mengungkapkan, dari konseling tersebut ditemukan bahwa setiap pemberitaan mengenai Covid-19 menstimulasi mereka cemas dan cenderung berdampak lebih buruk. Menurut dia peran media dalam menyampaikan informasi itu sangat diperlukan. Kemudian, di sisi lain perlu ada pendampingan satu sama lain di lingkungan masing-masing.
"Saran saya sepertinya media juga harus ikut menjaga pemberitaan di masyarakat, juga peran masyarakat untuk lebih bijak dalam menyampaikan informasi atau merespons di media sosial," kata Novrans.
Novrans mengatakan, berpikir sehat dan tidak cemas merupakan salah satu kondisi yang mendukung untuk melawan wabah virus Covid-19. Hal itu dilakukan dengan didampingi perilaku hidup bersih dan sehat serta disiplin.
"Kita bisa melawan corona bila berpikir sehat dan tidak cemas," kata Novrans yang juga Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Jambi itu.
Novrans mengatakan, dalam menghadapi kondisi yang tidak biasa seperti pandemi saat ini, masyarakat harus bisa memanajemen emosi, khususnya rasa cemas dan kekhawatiran berlebih kepada COVID-19. Hal itu perlu difasilitasi, terlebih masalah yang dihadapi masyarakat lebih banyak dari situasi biasa.
Novrans menyebutkan, dampak dari kecemasan setelah mendapat informasi atau kabar terbaru terkait COVID-19 kadang mempengaruhi ke kondisi tubuh. Ia mencontohkan, salah satu bentuk reaksi kecemasan yang lazim adalah tiba-tiba merasa ingin batuk, meriang, kekhawatiran berlebih bahwa dirinya terpapar Covid-19.
"Kehadiran konseling online yang digelar secara cuma-cuma dari Himpsi Jambi salah satunya membantu mengatasi hal itu, mereka butuh layanan psikologi," katanya.
Pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi serta malakukan evauasi kegiatan ini sehingga pelayanan dapat terpantau dan terpenuhi. Selain itu, Himpsi Jambi juga akan berupaya untuk bisa memberikan pendekatan kepada keluarga pasien dan juga keluarga tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien agar memiliki kesiapan untuk menyikapi kondisi saat ini terkait Covid-19.