REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Masjid-masjid di Ibu Kota Negara Kirgistan, Bishkek mulai menjalani proses penyemprotan disinfektan besar-besaran. Dalam pernyataan pers dari Balai Kota Bishkek, disebutkan sejumlah tenaga medis secara intensif melakukan disinfeksi di jalan, trotoar, rumah sakit, dan masjid-masjid di keempat distrik kota.
Dilansir dari 24.kg, Selasa (31/3), sekitar 20 jalan di distrik Pervomaisky dan distrik Sverdlovsky, kemudian 25 jalan di distrik Leninsky, dan tujuh jalan di distrik Oktyabrsky mengalami perlakuan khusus. Semua benda yang sering disentuh orang-orang dan area-area kerumunan juga didisinfeksi.
Penyeberangan dan jalan layang, tempat sampah, anjungan bawah tanah, halte bus, serta hotel, pasar, lembaga negara dan kota, jalur, trotoar taman umum, hingga taman ibu kota disemprot disinfektan. Setidaknya 26 kasus baru virus corona dilaporkan kemarin di Kyrgyzstan.
Ada 84 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona di Kyrgyzstan sampai hari ini. Keadaan darurat dan jam malam diberlakukan di wilayah kota Bishkek, Osh dan Jalal-Abad, distrik Nookat dan Kara-Suu di wilayah Osh, distrik Suzak di wilayah Jalal-Abad. Orang-orang di seluruh dunia menghindari tempat-tempat ramai, mengurangi perjalanan dan mengambil tindakan pencegahan lain untuk menghindari penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19. Langkah pencegahan ini berdampak pada cara umat Muslim dunia beribadah.
Di beberapa negara, shalat berjamaah telah ditangguhkan di masjid-masjid, termasuk shalat Jumat. Misalnya, Masjid Al-Aqsha di Yerusalem telah ditutup dari segala aktivitas peribadahan sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19.
Di Arab Saudi, pemerintahnya telah menunda shalat di semua masjid, termasuk masjid suci di Makkah dan Madinah. Para pakar kesehatan di seluruh dunia telah menyarankan agar pertemuan massal tidak dilaksanakan guna memperlambat penyebaran Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh corona.
Para pakar kesehatan di seluruh dunia telah menyarankan agar pertemuan massal tidak dilaksanakan dan dapat memperlambat penyebaran Covid-19. Sebab sebagaimana fakta yang ada, penyebaran Covid-19 kerap terjadi melalui kerumunan massal.