REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat kian ramai memburu jamu dan suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh saat wabah Corona melanda. Tingginya permintaan tersebut berakibat harga bahan baku jamu melonjak.
Hal itu disorot Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) Dwi Ranny. “Melonjaknya permintaan jamu turut diiringi dengan melejitnya harga bahan baku seperti temu lawak, sere, dan jahe merah,” kata Ranny kepada Republika.co.id.
Ranny mengatakan, harga bahan baku kini sudah melonjak hingga 50 persen dibandingkan sebelum wabah corona. “Beruntung sekitar 500 anggota GP Jamu memiliki stok bahan baku sehingga harga jual produk hanya naik sekitar 10 persen,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, persediaan bahan baku itu hanya cukup untuk bulan ini saja. Bulan depan, para anggota GP Jamu terpaksa membeli bahan baku dengan harga mahal. Tapi, yang lebih membuat Ranny khawatir adalah kelangkan bahan baku.