REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama Fajar Adriyanto, menyebut kabar Kolonel Pnb Setiawan meninggal dunia memang benar. Tapi, almarhum bukan pilot TNI AU yang berangkat mengambil alat pelindung diri (APD) ke China beberapa waktu lalu.
"Kolonel Pnb Setiawan memang meninggal kemarin pagi, tapi bukan pilot yang berangkat ke China," ungkap Fajar melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (31/3).
Menurut Fajar, Setiawan merupakan Kadispers Landasan Udara Halim Perdanakusuma. Almarhum mempunyai rating sebagai pilot pesawat CN-295. Sedangkan pesawat yang berangkat ke China beberapa waktu lalu merupakan pesawat hercules C-130.
"Almarhum adalah Kadispers Lanud Halim yang punya rating sebagai pilot CN-295. Sedangkan yang berangkat ke China adalah pesawat C-130 Hercules dari Lanud ABD Saleh Malang," kata Fajar.
TNI AU beberapa waktu lalu mengirimkan pesawat angkut berat hercules C-130 ke Shanghai, China, untuk membantu pemerintah mengangkut logistik kesehatan yang telah dibeli melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI). Pesawat dengan nomor registrasi A-1333 itu telah berangkat dari Skadron Udara 32 Wing Udara II Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, Sabtu (21/3) pagi.
"Lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh pukul 06.55 WIB dan akan menempuh rute penerbangan Malang-Natuna-Hainan-Shanghai," ungkap Fajar saat dikonfirmasi, Sabtu (21/3).
Fajar menjelaskan, pesawat tersebut dipiloti Komandan Skadron Udara 32 Letkol Penerbang Suryo dan membawa 21 kru pesawat lainnya. Menurut Fajar, tim pendukung juga turut serta dalam misi tersebut beserta dua personel dari Kemhan RI.