REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Negara bagian Malaysia, Terengganu meniadakan bazar atau pasar Ramadhan di tahun ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Namun, pemerintah menyediakan platform daring (online) untuk membantu para pedagang menjual makanan cepat saji.
Dilansir dari Malay Mail, Selasa (31/3), Ketua Kewirausahaan Negara, Sumber Daya Manusia, Industri Mikro, dan Komite Urusan Hawker, Mohd Nurkhuzaini Abd Rahman mengatakan, platform tersebut akan dipantau oleh Yayasan Pembangunan Usahawan (YPU) negara. Sebanyak 32 pusat layanan anggota dewan dari Terengganu akan ditunjuk sebagai administrator untuk platform tersebut.
Mohd Nurkhuzaini mengatakan, tidak akan ada batasan jumlah bazar daring yang berjualan. "Kami menyerahkan ke pusat layanan masing-masing," kata dia.
Anggota dewan Kota Putera menyatakan, para pedagang yang tertarik bergabung dengan bazar daring dapat mendaftar pada pekan kedua April. Nantinya layanan tersebut akan menggunakan e-wallet untuk setiap transaksinya.
Berdasarkan dari Worldometers, hingga saat ini kasus corona telah mencapai hingga 785 ribu kasus, dengan total kematian 37 ribu dan sembuh 165 ribu. Sementara di Malaysia kasusnya mencapai 2.626, kematian 37 orang, dan sembuh dari corona 479 orang.