Selasa 31 Mar 2020 13:12 WIB

Tanpa Proteksi Covid-19, Pekerja Perusahaan Pengiriman Mogok

Perusahaan mengambil pencegahan ekstra, di tengah meningkatnya permintaan.

Rep: Idealisa Masyrafina / Red: Fuji Pratiwi
Amazon prioritaskan pengiriman produk kebutuhan pokok (Foto: Ilustrasi Amazon). Perusahaan pengiriman seperti Amazon diminta meningkatkan proteksi terhadap para pekerja,
Foto: Flickr
Amazon prioritaskan pengiriman produk kebutuhan pokok (Foto: Ilustrasi Amazon). Perusahaan pengiriman seperti Amazon diminta meningkatkan proteksi terhadap para pekerja,

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tekanan semakin meningkat kepada Amazon dan perusahaan pengiriman lainnya untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja yang khawatir akan terinfeksi virus corona.

Beberapa pekerja AS di Amazon dan perusahaan pengiriman makanan AS, Instacart, mengancam akan melakukan mogok kerja. Mereka menuduh perusahaan-perusahaan itu tidak memberikan perlindungan yang layak, dilansir di BBC, Selasa (31/3).

Baca Juga

Senator AS juga telah menulis kepada bos Amazon, Jeff Bezos untuk menyatakan keprihatinan akan hal tersebut. Perusahaan-perusahaan mengatakan mereka mengambil tindakan pencegahan ekstra, di tengah meningkatnya permintaan untuk layanan pengiriman karena wabah covid-19.

"Kami akan berusaha keras untuk menjaga bangunan sangat bersih dan membantu karyawan mempraktikkan tindakan pencegahan penting seperti menjaga jarak sosial dan tindakan lainnya", kata seorang jurubicara Amazon dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang tidak ingin bekerja dipersilakan untuk menggunakan opsi cuti berbayar dan tidak dibayar dan kami mendukung mereka dalam melakukannya".

Amazon mengatakan telah menyesuaikan praktiknya, termasuk meningkatkan pembersihan fasilitasnya dan memberikan waktu istirahat dan jam bergilir. Bezos awal bulan ini menyampaikan kekhawatirannya melalui surat terbuka kepada staf, mengucapkan terima kasih atas pekerjaan mereka.

Perusahaan ini mencari untuk mempekerjakan 100 ribu lebih pekerja gudang di AS untuk membantu mengatasi lonjakan pesanan. Amazon juga mengatakan akan meningkatkan pembayaran untuk staf gudang di seluruh dunia, termasuk 2 dolar AS per jam di AS dan 2 pound per jam di  Inggris, di mana staf disuruh bekerja lembur.

Seruan untuk mogok terhadap Instacart diorganisir oleh Instacart Shoppers dan Gig Workers, yang menuduh perusahaan mengambil untung dengan menempatkan orang-orang yang melakukan pengiriman langsung dalam bahaya.

Organisasi itu pada Senin (30/3), mengatakan perusahaan harus menyediakan alat pelindung, menawarkan tunjangan bahaya dan memperpanjang pembayaran bagi mereka yang tidak dapat bekerja karena virus, apakah karena karantina yang diperlukan atau kondisi yang sudah ada sebelumnya.

"Ini adalah waktu yang luar biasa dalam sejarah, dan sebagai Shoppers, kita yang mampu dan memiliki sarana untuk melindungi diri kita sendiri, ingin membantu mereka di komunitas kita dengan mengirimkan bahan makanan dan pasokan," kata pihak organisasi.

"Tetapi dengan Instacart mengabaikan kesejahteraan dasar dari 150 ribu pengemudinya, kami percaya tidak ada pilihan selain tidak hanya pergi tetapi meningkatkan kesadaran akan praktik perusahaan." tambahnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement