REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti tak menampik jika pelaksanaan Ramadhan dan Idul Fitri dimungkinkan akan berada di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19. Namun demikian, ia menyarankan umat Islam tetap menyiapkan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
“Umat Islam perlu menyiapkan mental, spiritual, sosial, dan fisik yang prima sehingga dapat melaksanakan ibadah Ramadhan sesuai tuntutan Allah dan Sunnah Rasulullah,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (31/3).
Menyikapi wabah yang tak menentu, umat Muslim juga tetap perlu meningkatkan ibadah dan keimanannya. Ibadah puasa Ramadhan menjadi yang utama, selain memperbanyak tadarus Alquran, meningkatkan sedekah dan kegiatan positif lainnya yang bisa diakomodir di rumah.
“Khusus untuk shalat tarawih, sebaiknya diselenggarakan berjamaah atau sendiri (di rumah) apabila, situasi Covid-19 belum membaik,” kata dia.
Dia menambahkan, kegiatan taklim juga bisa dilakukan secara daring. Karena itu, dia menegaskan selama bulan suci Ramadhan, kegiatan sosial yang mengharuskan berkumpul dan yang sifatnya tidak terlalu penting bisa dikurangi.
“Atau bahkan ditiadakan sementara acara seperti itu,” ucap dia yang juga merupakan Ketua BSNP.
Mengutip kembali maklumat PP Muhammadiyah, dia menuturkan beberapa poin utama menjelang Ramadhan, dimana shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan Ramadhan ditengah pandemic Covid-19, bisa dilakukan di rumah masing-masing. Ibadah puasa bisa dilakukan orang sehat, kecuali bagi orang sakit dan tenaga kesehatan yang bisa menggantinya sesuai tuntutan syariah.
“Selama Ramadhan hendaknya memperbanyak istighfar dan berdoa agar diberikan keselamatan baik pribadi, keluarga, dan bangsa,” ujar dia.