Selasa 31 Mar 2020 13:44 WIB

Menlu: 1.456 WNI Anggota Jamaah Tabligh di Luar Negeri

WNI yang pulang ke Tanah Air harus menjalani protokol kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
Foto: Antara/Wahyu Putro A.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah tengah mengatur pemulangan para WNI yang berada di luar negeri, termasuk juga para jamaah tabligh. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sebanyak 1.456 jamaah tabligh masih berada di luar negeri. Sedangkan, 731 orang di antaranya diketahui berada di India.

“Mengenai jamaah tabligh jumlah yang pasti kita tidak pernah tahu tapi at least dari data yang kita peroleh sampai saat ini maka jumlah jamaah tabligh yang ada di data kita adalah 1.456 dan 731 di antaranya berada di India,” kata Retno saat konferensi pers, Selasa (31/3).

Baca Juga

Menurut Retno, para WNI yang kembali pulang ke Indonesia nantinya harus menjalani protokol kesehatan yang berlaku. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan di pintu ketibaan dan juga wajib mengisi health alert card yang telah disiapkan oleh Kemenkes.

WNI yang memiliki gejala seperti Covid-19 pun akan menjalani karantina terpisah dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Bagi yang tidak menunjukkan gejala mereka tetap melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Tadi pak Menkominfo menyampaikan aplikasi lindungi peduli yang dapat digunakan untuk memantau pergerakan kita. Aplikasi ini mohon dipergunakan sekali lagi untuk jaga kita sendiri bisa juga jaga lingkungan kita,” ucap dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement