REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasehat tim Red Bull Motorsport, Helmut Marko sempat melontarkan pernyataan kontroversial di tengah pandemi Covid-19 akibat virus corona. Ia justru ingin membuat pembalap binaanya tertular untuk menguji kekebalan imun.
Hal itu ia lontarkan agar kualitas para pembalap meningkat sebelum musim Formula Satu (F1) bergulir. Saat ini, seluruh balapan masih ditunda untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, niat Marko ditentang oleh staf Red Bull.
"Kami punya empat pembalap F1 dan 8-10 pembalap junior. Ide itu bisa dilakukan untuk meningkatkan mental dan fisik (para pembalap). Tapi itu sepertinya tak akan terjadi" katanya seperti dikutip dari Crash, Selasa (31/3).
Marko menyebut dirinya sempat terjangkit Covid-19 pada Februari lalu. Tetapi ia tidak memeriksakan diri ke pihak medis karena akses yang terbatas. "Saya merasa demam tinggi dan gejala lain yang sama seperti corona," kata dia.
"Saya tidak mengerti, mungkin karena akses tes (Covid-19) masih terbatas. Tapi jika bisa, saya ingin dites," ujarnya.
Di satu sisi, Marko optimistis Red Bull dapat berbicara banyak pada musim kompetisi 2020. Dengan penelitian yang disebut 'Project Pitlane', ia yakin timnya dapat memanfaatkan waktu yang ada sebelum balapan bergulir.
Penyelenggara F1 masih menunda balapan selama tiga pekan. Terdapat kemungkinan, balapan yang terlanjur dibatalkan akan kembali digelar saat jeda musim panas, pertengahan tahun ini.