REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Satu orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, meninggal dunia di RSUD dr Moewardi, Solo, pada Senin (30/3). Pasien perempuan berusia 60 tahun tersebut sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Sragen sebelum dirujuk ke RSUD dr Moewardi.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, pasien tersebut datang ke salah satu rumah sakit swasta di Sragen dalam kondisi demam serta mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus dan jantung. Saat dilakukan pemeriksaan laboratorium mengarah ke Corona atau Covid-19 walaupun dalam riwayat tidak ada kontak dengan siapapun di area pasien tersebut tinggal. Selain itu, pasien tersebut tidak pernah pergi ke luar kota.
"Makanya sesuai dengan protap, apabila ada kecurigaan mengarah ke sana harus dirujuk ke RSUD dr Moewardi pada malam hari. Dan sore hari, besoknya, meninggal dunia," kata Kusdinar kepada wartawan, Selasa (31/3).
Status pasien tersebut belum bisa dipastikan positif atau negatif Corona karena hasil cek laboratorium dengan swap belum jadi. Diperkirakan, hasilnya keluar empat sampai lima hari ke depan. Sehingga masih ada kemungkinan ke arah positif maupun negatif.
"Hasilnya pasti akan kami disampaikan. Usianya 60 tahun wilayah tinggal seusai data Teguhan di Sragen Wetan," ucapnya.
Bupati menambahkan, saat ini jumlah PDP Corona di Sragen ada tiga orang. Tiga orang PDP tersebut dirawat di dua RSUD milik Pemkab Sragen.
"Dan sekarang RSUD dr Soehadi sudah siap 10 bed untuk isolasi. Kami siapkan semuanya untuk sekenario yang paling buruk," ucap Bupati.
Pemkab Sragen juga telah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19. Anggaran di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dialihkan untuk penanganan Covid-19.